Membuat label kemasan untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri tidak semudah itu dilakukan. Bisnis ke pasar global menggiurkan karena untung besar. Belum lagi dapat menjadi pembuktian produk di luar negeri.

Saat ini banyak pengusaha dalam negeri sukses mendistribusikan produknya ke level internasional. Baik untuk bidang makanan, kosmetik, alat kesehatan dan sejenisnya. Tentu untuk bersaing dengan kompetitornya tidaklah mudah.

Untuk memastikan Anda bisa bersaing lebih baik, perlu memenuhi standar ISO atau Organisasi Standarisasi Internasional. Pastinya berisi aturan dasar bagi perusahaan saat mengukur, meningkatkan maupun mengevaluasi sistemnya.

Tujuannya agar memastikan kualitas atau keandalan produk dibuktikan secara keseluruhan. Pastinya menjadi tantangan karena harus di verifikasi dengan tepat. Kemudian memastikan produknya berfungsi dengan baik sepanjang waktu.

9 Standar ISO Label Kemasan untuk Ekspor Agar Memenuhi Persyaratan

Pembuatan label berstandar ISO membutuhkan perencanaan dan detail. Apalagi mempengaruhi elemen keselamatan, kualitas, keamanan atau kecocokan produk bersama keperluan individu. Berikut standar ISO label untuk kemasan produk:

1. Mencantumkan Nutrition Facts

Demi menciptakan label kemasan berstandar ISO, perlu mencantumkan nutrition facts atau nilai gizi. Sebenarnya menjadi bagian label dengan dasar acuan label gizi pangan serta banyak dipakai untuk makanan dan minuman.

Informasi yang diberikan di dalamnya akan memudahkan konsumen memilih makanan maupun minuman berdasarkan kebutuhan. Terlebih banyak konsumen memiliki kondisi kesehatan atau penyakit tertentu sehingga cukup detail.

Informasi detail juga dapat membantu pelanggan yang sedang diet atau memperhatikan nutrisinya. Setiap makanan atau minuman yang masuk lebih mudah teridentifikasi. Terutama karena nutrisi atau kandungannya terpampang jelas.

Mekanisme penambahan nutrition facts sendiri tentu tidak sembarangan. Label khusus dibutuhkan dengan cara meregistrasikan sebagai produk pangan. Tapi harus terlebih dulu mengetahui kandungan nutrisinya sebelum meregistrasikan.

Dengan adanya stiker label kemasan tersebut memastikannya memiliki izin edar legal atau resmi. Anda perlu melakukan registrasinya terlebih dulu pada badan lokal. Kemudian bisa meregistrasikan ke ISO agar bisa memasuki internasional.

Dalam mekanismenya dapat berupa pengajuan dan pengujian simple produk. Selanjutnya melewati proses penerbitan informasi mengenai nutrition facts. Sementara itu waktu dan biaya yang dibutuhkan tergantung tempat pengujian.

2. Komposisi Produk

Menambahkan komposisi produk akan membantu Anda mencapai standar ISO dengan baik. Informasi komposisi produk sendiri perlu dicantumkan sedetail mungkin. Bahkan setiap bahan yang digunakan dalam produk wajib Anda sebutkan.

Dalam label kemasan, nantinya termasuk juga dengan formula yang dipakai. Biasanya formula pembuatan produk tersebut sudah ada dalam notifikasi resmi. Artinya hanya perlu menambahkan yang disebutkan pada notifikasi produk.

Contoh untuk produk skincare, nantinya perlu mengikuti ketentuan standar International Nomenclature of Cosmetics Ingredients (INCI). Kalau terdapat penggunaan bahan tumbuhan, harus menambahkan nama spesies maupun genus.

Komposisi produk atau daftar bahan sesuai namanya berisi daftar bahan baku proses pembuatan. Baik dalam kegiatan maupun proses produksi yang dilakukan. Bahan baku, bahan tambahan maupun bahan penolongnya perlu ditambahkan.

Berkaitan dengan pencantuman sendiri perlu dilakukan dengan resmi. Bahkan berdasarkan pengujian sehingga harus mengisikannya dengan akurat dan jujur. Jika menambahkan atau mengurangi tidak sesuai aslinya, bisa bermasalah.

Kesadaran untuk menambahkan komposisi pada label kemasan membantu perluasan pasar. Bahkan secara berangsur mampu memenuhi kebutuhan pasar modern. Tentu mampu menyesuaikan diri dengan aturan atau regulasi resmi dari ISO.

Tidak ketinggalan dapat menambahkan informasi peringatan atau perhatian mengenai produk. Misalnya jika mengandung bahan material pemicu efek khusus bagi pasien. Informasi ini memastikan kenyamanan pengguna lebih terjamin.

3. Nama Produk dan Negara Produsen

Pada setiap label kemasan berstandar ISO selalu dilengkapi dengan nama produk. Bahkan menjadi bagian paling menonjol yang akan ditemukan. Tidak heran jika desainnya harus menarik, unik serta mudah diingat konsumen.

Nama produk mencakup merek atau nama produk . Tentu harus sesuai informasi pada notifikasi resmi yang diberikan oleh ISO. Hal ini membuatnya resmi serta sesuai dengan produk yang sudah diregistrasikan.

Menambahkan nama produk menjadi kewajiban dan kebutuhan penting untuk produk. Meski begitu perlu melaksanakan kepatuhan terhadap proses penamaan. Artinya identitas pada nama produk tersebut akurat dan benar sesuai data.

Selain itu disarankan juga menambahkan informasi negara tempat produk tersebut diproduksi. Mencantumkan informasi tersebut akan membuat pelanggan tahu asal muasal produk. Tentu lebih mengetahui detail pembuatan barang.

Sebenarnya aturan mengenai negara produsen pada label kemasan tidak berlaku pada semua wilayah Eropa. Kalau tidak perlu menambahkannya artinya bisa meninggalkannya. Tapi demi kelengkapan, ada baiknya untuk menambahkan.

Penambahan negara produsen bukan berlaku untuk asal merek tersebut. Tapi mana asal manufaktur pengemasan primer maupun sekunder. Hal ini berlaku apabila produk tersebut dikemas langsung oleh pihak berbeda di dalamnya.

4. Ukuran, Isi dan Berat Bersih

Menambahkan ukuran, isi atau berat bersih produk harus dilakukan secara tepat dan akurat. Tentu tidak mungkin salah karena sesuai berdasarkan data notifikasi. Artinya harus mengikuti data yang telah diresmikan tersebut.

Penempatan ukuran, isi atau berat bersih pada label kemasan tidak boleh tersembunyi. Syaratnya menambahkan pada bagian yang berpotensi terbaca. Umumnya terdapat pada bagian depan maupun belakang kemasan yang dipakai.

Berat bersih atau isi bersih menginformasikan berapa jumlah produk di dalam kemasan. Satuan metric digunakan untuk mengetahui isinya. Pastinya harus sesuai dengan aturan ekspor pada negara yang Anda tuju.

Penulisannya memang tidak sembarangan karena harus singkat dan jelas. Aturannya setiap negara mungkin memiliki kemiripan satu sama lain. Berikut tata cara penulisan ukuran, isi atau berat bersih produk:

• Biasanya padat ditulis memanfaatkan satuan mg (miligram), gram (gr) hingga kilogram (kg).
• Semi padat system penulisannya memanfaatkan satuan mililiter (ml), liter (l), mg (miligram), gram (gr) hingga kilogram (kg).
• Cair sistem penulisannya memanfaatkan satuan mililiter (ml) hingga liter (l).
  
  

  5. Cara Penggunaan

Dalam label kemasan berstandar ISO, Anda harus menambahkan informasi manfaat atau kegunaan. Tujuannya diutamakan yakni memastikan pelanggan memahami produk lebih lanjut. Tentu harus memberikan secara lengkap tapi merupakan fakta.

Tidak sedikit pebisnis memilih menambahkan informasi berlebihan agar lebih menarik. Pastinya menyalahi aturan karena klaimnya tidak benar. Penting agar selalu menambahkan kegunaan tepat agar pelanggan tidak merasa tertipu.

Selain menambahkan kegunaan atau manfaatnya, harus memberi informasi tentang cara penggunaan. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh konsumen Anda. Tentu dapat mendukung konsumen menggunakan produk sesuai aturan dan ketentuan.

Untuk kata atau klaim harus jelas serta tepat. Berlaku juga untuk instruksi pada tata cara pemakaian produk tersebut. Poin ini sesuai jika menilik aturan dalam negeri maupun luar negeri.

Tapi khusus untuk produk seperti sabun, sampo atau parfum tidak perlu menambah informasi penggunaan pada label kemasan. Terutama karena sebagian besar sudah memahami cara pemakaian, kalau ditambahkan bisa singkat saja.

6. Nomor Notifikasi Beserta Nama dan Alamat Pemilik

Nomor notifikasi menjadi bagian yang harus ditambahkan pebisnis pada kemasan produknya. Sebenarnya nomor notifikasi akan dikeluarkan oleh badan BPOM atau badan terkait. Tujuannya memastikan produk tersebut telah terdaftar.

Pada proses registrasi atau pendaftarannya sendiri melalui berbagai tahap. Apabila sukses mendapatkan nomor notifikasi, artinya memenuhi standar keselamatan. Nomor notifikasi sesuai ISO nantinya juga perlu dimiliki.

Dalam label kemasan, penting juga untuk menambahkan nama pemilik nomor notifikasi tersebut. Pastinya harus sesuai dengan dokumen yang telah Anda miliki. Nama tersebut bisa berupa perusahaan maupun perseorangan/individu.

Sebenarnya pada dokumen notifikasi yang diberikan berisi berbagai data lain termasuk alamat pemilik. Anda juga perlu menambahkannya karena tergolong syarat resmi. Nantinya dapat melengkapi permintaan data yang diminta.

Aturan tersebut sebenarnya berlaku untuk produsen dalam negeri. Penting untuk melengkapinya sebelum menuju pasar luar negeri termasuk Eropa. Tentu akan membantu memuluskan jalan memasuki Eropa dengan lebih cepat.

Untuk masa berlaku nomor notifikasi sendiri berbeda-beda tergantung dengan jenis produknya. Misalnya tipe produk kosmetik masa berlakunya 3 tahun. Sebelum kehabisan masa berlaku, penting mengingat memperpanjangnya segera.

7. 2D Barcode

Setiap label kemasan dengan standar ISO pasti memiliki 2D barcode sebagai bagian yang tidak boleh terlepaskan. Kegunaannya mencantumkan identitas, pelacakan produk atau penjajakan. Dalam penjualan memberi banyak kemudahan.

Barcode nantinya dapat memudahkan proses pembayaran yang dilakukan. Anda tidak harus menghitung atau mengidentifikasi satu per satu produk jualan. Tentu sudah masuk dalam proses input sehingga menghemat waktu atau tenaga.

Kehadirannya memuat berbagai informasi detail mengenai produk dan muncul saat memindainya. Nantinya berperan sebagai pembeda akurat antara barang asli dan palsu. Bahkan membantu mengecek kebenaran sehingga memastikan produknya asli.

Dengan adanya label produk berstandar ISO membuka jangkauan ritel terluas. Kebutuhan ekspor terpenuhi karena bisnis bisa memasuki pasar global. Alhasil meraih banyak target pasar serta membantu meraih lonjakan pendapatan.

8. Nomor Batch

Mencantumkan nomor batch merupakan syarat standarisasi ISO untuk ekspor ke luar negeri. Kegunaannya sebagai identifikasi batch produksi dengan lengkap. Nantinya batch harus dibuat dengan spesifik agar mudah mengenalinya.

Contoh nomor batch label kemasan yaitu XI 0987654321. Selain itu terdapat penggunaan huruf khusus dengan arti atau makna berbeda. Misalnya huruf I sebagai notifikasi, lalu huruf II untuk kode benua.

Penerapan batch number penting karena bisa membedakan setiap produk. Selain itu akan memudahkan pelacakan barang karena berupa serial number. Apalagi disertai juga dengan tanggal pembuatan atau masa berlaku suatu produk.

Persyaratan nomor batch harus berupa tanggal produksi, kode identifikasi hingga waktu produksi. Umumnya dipakai pada produk dengan masa kedaluwarsa. Mulai dari makanan, minuman, alat kosmetik, obat-obatan dan sejenisnya,

Manfaatnya dalam pelacakan bisnis krusial karena menjadi identitas produk. Belum lagi membantu quality control, memudahkan penyimpanan gudang hingga meminimalisir pemalsuan. Bahkan membantu pelacakan kedaluwarsa lebih mudah.

9. Tanggal Kedaluwarsa

Keterangan tanggal kadaluarsa atau expired date pada label kemasan berstandar ISO menjadi kewajiban. Gunanya menginformasikan batas akhir produk saat mutunya masih terjamin. Jika penyimpanannya sesuai, pasti tepat masa berlakunya.

Mencantumkan tanggal kadaluarsa sebenarnya sama dengan kode produksi atau tanggal. Tapi harus ditempatkan terpisah sehingga kelihatan dengan jelas. Lalu ada baiknya menambahkan informasi baik digunakan sebelum kadaluarsa.

Meski begitu penambahan tanggal kadaluarsa dapat dikecualikan untuk produk tertentu. Misalnya roti atau kue di mana masa 24 jam atau bahkan kurang. Artinya harus menarik sebelum masa berlaku habis.

Menambahkan tanggal kedaluwarsa tentu diwajibkan karena menjamin keamanan konsumen. Selain itu kualitas produknya masih baik untuk digunakan. Hal ini mempengaruhi kepercayaan konsumen agar tetap menggunakan produk Anda.

Kegunaan lainnya tanggal kadaluarsa pada label kemasan yaitu mematuhi segala bentuk regulasi. Bahkan sudah ditetapkan aturannya sehingga perlu memenuhinya. Kualitas dan kepercayaan dipastikan akan tetap terjaga.

Dengan berjalannya waktu, tanggal kadaluarsa membantu manajemen perusahaan. Misalnya untuk manajemen stok atau penghematan ruangan pada gudang. Penting untuk selalu menambahkannya agar aman serta sesuai standarisasi ISO.

Kesimpulan

Anda yang memiliki mimpi menjangkau pasar global, penting merancang dan membuat label kemasan berkualitas tinggi. Tentu sesuai dengan standar ISO yang telah ditentukan. Kemudian lebih mudah mendapatkan pengakuan global.

Produk yang ditawarkan memiliki nilai plus karena memenuhi standar ketat. Penting untuk selalu menambahkan informasi sedetail mungkin pada kemasan. Selain menjadi standarisasi legal, nantinya akan dipercaya setiap konsumen.

Artinya tidak kesulitan mendapatkan pelanggan baru dari berbagai negara. Saat mencoba ekspor dari satu negara ke negara lainnya akan lebih mudah. Pastinya target pasar akan tercapai dan keuntungan juga meningkat.

Untuk Anda yang membutuhkan label kemasan, pesan sekarang juga dari PT. Kahar Duta Sarana (KDS). Tentu menjadi perusahaan berpengalaman untuk Label dan Auto ID. Kompetensi dan profesionalitasnya diakui jutaan orang.

Selain itu KDS tumbuh dan berkembang memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. Perusahaan yang berdiri sejak 1979 terus konsisten hingga sekarang. Saat ini ownernya adalah Seno Prabowo K dan bergerak swasta.

KDS mendapatkan dukungan alat dan teknologi paling canggih. Belum lagi memiliki lebih dari 400 karyawan aktif yang kinerjanya mumpuni. Kami siap membantu memenuhi kebutuhan Anda dan masih fokus dalam bisnis:

• Retail Solutions.
• Enterprise Solutions.
• Property Development.
• Industrial Solutions.

Jika benar-benar tertarik, bisa menghubungi langsung nomor 021-8711-266. Nantinya ahli kami akan menjelaskan setiap layanan dan memberikan solusi. Tentu menyesuaikan dengan kebutuhan atau industri yang sedang Anda dalami.

Kahar Duta Sarana selalu fokus untuk memastikan budaya perusahaan Anda sesuai pada jalurnya. Termasuk untuk urusan ekspor yang perlu diperhatikan dengan jenis. Jadi, dipastikan memberikan label kemasan level internasional.

Kahar Duta Sarana

Alamat : Jl. Raya Poncol Susukan No.10, RT.1/RW.7, Ciracas, Pasar Rebo, East Jakarta City, Jakarta 13750

Telephone / WhatsAPP : 021-8711-266 / +62 811-1766-900

Email: e-sales@kahar.co.id

Website : https://kdslabel.co.id/

FAQ

1. 9 Standar ISO Label Kemasan untuk Ekspor

• Mencantumkan Nutrition Facts.
• Komposisi Produk.
• Nama Produk dan Negara Produsen.
• Ukuran, Isi dan Berat Bersih.
• Cara Penggunaan.
• Nomor Notifikasi Beserta Nama dan Alamat Pemilik.
• Barcode.
• Nomor Batch.
• Tanggal Kadaluarsa.
  
  

  2. Berapa minimum order cetak label di PT. Kahar Duta Sarana?

Salah satu keuntungan layanan label kemasan dari KDS yaitu minimum orderan yang berlaku. Kami tidak menyediakan batasan minimum sehingga bebas. Anda bisa memilih satuan apapun jenis maupun teknik yang dipakai.

Artinya cocok dipakai untuk pebisnis pemula, kelas menengah ataupun pemain lama. Kemampuan kami menjadi solusi terbaik untuk mengembangkan kemasan Anda. Tentu dengan memberikan jaminan kualitas yang tidak bisa ditandingi.

3. Berapa lama waktu pengerjaan label di PT. Kahar Duta Sarana?

Tingkat kecepatan produksi KDS jauh lebih baik dibandingkan setiap pesaing. Apalagi terbukti dapat menyelesaikan semua pesanan dalam waktu singkat. Tapi setiap pelanggan berbeda-beda selesainya tergantung banyaknya pesanan.

Selain itu terdapat teknik cetakan hingga antrean yang perlu Anda nantikan. Meski begitu tidak perlu takut karena selesai dalam hitungan hari. Jika selesai boleh diambil maupun dikirimkan menuju alamat pemesannya.

4. Jika saya belum punya desain, apakah PT. Kahar Duta Sarana akan membantu?

Promosi KDS melimpah dan membantu pelanggan menggunakan layanan dengan mudah. Salah satunya jika sedang hadir layanan desain gratis. Anda hanya perlu datang atau menghubungi kami dan dibuatkan desain tanpa biaya.

Pastinya proses desain dilakukan langsung oleh desainer profesional. Artinya dapat mempengaruhi hasilnya karena inovatif, kreatif dan penuh makna. Jadi, label kemasan yang dipakai terjamin membantu meningkatkan omset perusahaan.