Label produk merupakan informasi yang tertera pada kemasan. Umumnya, informasi tersebut menjelaskan tentang bahan baku atau komposisi produk, manfaat, kandungan nutrisi, cara penggunaan, cara penyimpanan, kode produksi dan informasi penting lainnya.
Label pada kemasan tidak hanya berfungsi untuk memudahkan konsumen dalam menggunakan atau memanfaatkan suatu produk, tetapi juga menambah daya tarik visual. Desain label yang bagus dan sesuai dengan tren, akan memberikan nilai lebih pada produk.
Semakin estetik desain labelnya, minat konsumen untuk membeli produk tersebut akan semakin tinggi. Inilah mengapa, desain label yang diperhitungkan sangat berpengaruh pada penjualan produknya.
Desain label harus dirancang dengan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan untuk memikat perhatian calon konsumen.
Label lebih dari penjelasan deskripsi produk yang dapat konsumen baca dan pahami. Desain label yang diperhitungkan dapat menjadi strategi promosi yang baik.
Ada tiga fungsi label produk yang jarang diketahui. Berikut ini adalah pemaparannya.
Label yang ditempelkan pada kemasan produk, biasanya memiliki barcode. Barcode ini dapat dimanfaatkan oleh konsumen untuk mengetahui keaslian dari produk tersebut.
Hal ini dapat membantu konsumen dapat membedakan produk yang asli dan palsu. Tak hanya itu, label juga memudahkan alur distribusi, jumlah penjualan, hingga menghitung stok produk.
Label dapat menjadi bukti bahwa produk tersebut sudah memenuhi regulasi. Ciri-ciri produk yang memenuhi regulasi memiliki sertifikat halal dan BPOM yang dapat dilihat pada labelnya.
Sebagian besar konsumen lebih tertarik untuk membeli dan menggunakan produk yang sudah mematuhi regulasi. Hal ini dapat menjamin keamanan produknya.
Salah satu fungsi utama label adalah membantu konsumen untuk menggunakan produk dengan cara yang benar. Umumnya, label berisikan informasi tentang larangan dan anjuran penggunaan.
Seperti kalimat “Berbahaya Untuk Dikonsumsi”, “Jauhkan Dari Jangkauan Anak-anak” “Jauhkan Dari Paparan Sinar Matahari Secara Langsung” dan lain sebagainya.
Label produk biasanya digunakan pada kemasan produk-produk makanan, minuman, skincare, hingga obat-obatan. Setiap jenis produk memiliki label informasi yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, pada produk makanan, label pada kemasan akan mencantumkan informasi bahan baku, nilai gizi, kode produksi, hingga cara penyimpanannya. Sedangkan produk skincare, label berisikan informasi tentang kandungan utama skincare, manfaat, hingga cara penggunaan.
Label dapat mencerminkan identitas sebuah brand atau merek, sehingga konsumen dapat membedakan produk dari brand-brand tertentu. Saat ini, ada banyak jenis produk yang beredar di pasaran. Label produk yang memiliki ciri khas, memudahkan konsumen untuk menemukannya.
Mengingat fungsi label produk pada kemasan yang sangat penting, konsep dan desainnya harus dipertimbangkan dengan baik. Mulai dari pemilihan bahan label, jenis font, ukuran, warna, hingga detail informasi yang akan dicantumkan.
Supaya desain label menarik dan mampu meningkatkan penjualan, berikut ini beberapa tips sukses yang bisa diterapkan.
Ada banyak jenis bahan label yang dapat digunakan. Biasanya, pemilihan bahan label dipertimbangkan berdasarkan kualitas dan harganya.
Semakin baik kualitas bahannya, maka akan semakin mahal harganya. Begitu pula sebaliknya, bahan label dengan mutu yang rendah, harganya cenderung lebih murah.
Pemilihan bahan label juga disesuaikan dengan jenis produknya. Berikut ini adalah jenis-jenis bahan label yang dapat digunakan berdasarkan jenis produknya.
Kertas merupakan salah satu jenis bahan yang dapat digunakan untuk mendesain label. Biasanya, bahan label ini digunakan untuk kemasan produk makanan dan minuman, produk tekstil, maupun produk rumah tangga.
Kelebihan bahan label kertas adalah harganya yang lebih murah, terutama jika dibandingkan dengan bahan plastik. Selain itu, bahan label kertas mudah dirancang dan dibentuk.
Untuk kekurangannya, bahan label kertas tidak tahan lama. Jika penyimpanan produknya tidak tepat, tulisan dan warna label mudah luntur.
Vinyl merupakan bahan yang banyak digunakan untuk mendesain label produk rumah tangga. Kelebihan bahan ini, memiliki daya tahan yang baik. Tetap awet meskipun terkena air.
Bahan label vinyl sangat cocok untuk produk rumah tangga yang diletakkan di luar ruangan. Karena sifatnya yang tidak mudah rusak, dapat meningkatkan fungsi dan kegunaan produk.
Bahan label selanjutnya, yakni plastik. Plastik memiliki sifat bening dan transparan. Bahan label ini sangat cocok untuk label produk yang ingin menonjolkan desain kemasannya.
Umumnya, bahan label plastik digunakan pada kemasan produk makanan, minuman, skincare, make up, atau produk perawatan lainnya.
Plastik juga memiliki ketahanan yang baik, terutama jika digunakan untuk label produk makanan berminyak, berair, atau produk berbentuk cair. Ketika label tidak sengaja terkena isi produk, tulisan atau gambarnya tidak mudah luntur.
Pemilihan bahan label plastik harus dipertimbangkan dengan cermat. Sebab, harganya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan kertas dan vinyl.
Selain jenis bahan, perhatikan pula tekstur bahannya. Ada bahan dengan tekstur halus dan kasar atau tidak rata.
Semua tekstur bahan bisa digunakan untuk mendesain label. Namun, tetap memperhatikan unsur atau elemen label lainnya.
Sebagai contoh, jika ingin mendesain label dengan bahan yang bertekstur, hindari font berukuran kecil. Hal ini dapat berpengaruh pada proses pencetakannya.
Dalam mendesain label produk, pemilihan jenis huruf yang tepat juga menjadi hal penting. Ada banyak jenis huruf yang dapat digunakan untuk berkreasi.
Memilih jenis huruf untuk desain label, setidaknya memperhatikan tiga poin penting. Pertama keterbacaan, kualitas dan yang terakhir fungsionalitas. Berikut penjelasannya.
Pemilik atau pembuat produk, memiliki kebebasan untuk memilih jenis huruf label. Mulai dari jenis huruf yang mencolok, unik, hingga sederhana.
Namun, pastikan jenis huruf tersebut mudah untuk dibaca, sehingga konsumen dapat memahami semua informasi label dengan baik. Jenis huruf label yang sulit dibaca, justru akan menurunkan nilai produk itu sendiri.
Kemudian, perhatikan pemilihan ukuran font untuk meningkatkan keterbacaannya. Ukuran font harus sesuai, sehingga konsumen atau pembeli dapat membaca informasi pada label dengan mudah dan jelas, meskipun dari jarak yang jauh.
Idealnya, ukuran font label untuk teks minimal 6. Sedangkan untuk informasi relevan lainnya, bisa menggunakan font dengan ukuran 10 atau lebih.
Keterbacaan label akan semakin baik, jika warna font juga diperhatikan. Warna font atau huruf harus kontras dengan warna latar belakang. Hal ini bertujuan agar teks pada label dapat terlihat dan terbaca dengan jelas. Sebagai contoh, jika latar belakang berwarna putih, bisa memilih warna hitam untuk font-nya.
Hindari mengkombinasikan warna-warna yang tidak lazim. Ada baiknya, memilih warna font yang cocok dengan psikologi konsumen, misalnya saja warna-warna cerah. Warna cerah dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Selain itu, pemilihan warna font label harus selaras dengan gaya visual produk. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterbacaannya saja, tetapi juga memaksimalkan tampilan kemasan produk.
Pilihlah jenis huruf label dengan kualitas yang tinggi. Saat label dicetak, tampilan tulisan atau gambar terlihat jelas dan tidak buram. Hal ini bernilai positif pada desain kemasan.
Jenis huruf label yang fungsional dapat menciptakan desain kemasan unik dan menarik. Tak ada salahnya memilih jenis huruf label yang modern dan sesuai dengan tren.
Dalam label, boleh menggunakan satu jenis huruf atau lebih. Jika menggunakan lebih dari satu jenis huruf, perhatikan penempatan atau tata letaknya.
Sebagai contoh, jenis huruf label yang paling menonjol digunakan untuk menuliskan nama merek, brand, kandungan tertinggi atau manfaat utama. Bisa juga digunakan untuk menuliskan informasi produk paling penting.
Sedangkan jenis huruf label lainnya berfungsi sebagai huruf pendukung untuk menuliskan informasi umum tentang produk.
Pemilihan jenis huruf label bisa dengan melakukan beberapa eksperimen. Pemilik produk atau desainer label, dapat mencoba menggabungkan lebih dari satu jenis huruf. Ada baiknya, menggunakan dua atau tiga jenis huruf saja, tidak lebih.
Ketebalan dan gaya huruf yang berbeda, juga tak kalah penting untuk dipertimbangkan. Sebagai inspirasi, desainer label dapat memadukan huruf bergaya skrip berhias dengan sans serif yang tebal dan modern.
Pertimbangan lainnya, bisa menggunakan dua huruf utama untuk mendesain label. Pilih satu jenis huruf yang elegan dan jenis huruf lainnya bergaya modern.
Atau, padukan font kursif dengan font tebal dan capital. Mempertimbangkan perbedaan huruf pada label, memudahkan konsumen untuk membaca dan memahami informasi.
Beberapa jenis huruf label yang dapat dipertimbangkan antara lain, TT Norms Pro Pure Geometry, TT Firs Neue + TT Firs Text, TT Chocolates, TT Rounds Neue soft character, hingga TT Drugs. Selain itu ada jenis huruf label lainnya seperti TT Trailers Funny, TT Travels, hingga TT Bluescreens Super Narrow Proportions Display Sans Serif.
Pemilihan warna label menjadi hal yang tak kalah penting. Meski terlihat sederhana, pemilihan warna label tak boleh asal-asalan, karena mempengaruhi karakter produk.
Setiap jenis warna memiliki arti dan makna yang berbeda-beda. Menentukan warna label dapat disesuaikan dengan jenis produknya. Berikut ini beberapa pilihan warna label yang bisa dijadikan sebagai referensi.
Merah merupakan warna yang melambangkan kekuatan dan keberanian. Jika ingin desain label terlihat mencolok, bisa memilih warna merah. Label berwarna merah sangat identic dengan produk makanan rasa pedas atau rasa buah-buahan seperti strawberry.
Warna biru memiliki arti rasa percaya diri dan ketenangan. Produk yang cocok dengan label warna biru yakni produk makanan rasa seafood, rasa mint, hingga produk obat atau suplemen.
Hijau adalah warna yang memiliki arti ketenangan dan kesegaran. Umumnya, label berwarna hijau identic dengan produk-produk herbal. Selain itu, juga bisa digunakan pada produk makanan dengan rasa rumput laut, melon, atau green tea.
Warna orange seringkali diasumsikan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Label berwarna orange menciptakan kesan yang ceria.
Produk yang cocok dengan label warna orange, yakni makanan atau minuman rasa jeruk. Produk skincare dengan kandungan utama vitamin C, juga bisa memilih warna orange.
Label berwarna kuning menciptakan kesan positif. Label dengan warna ini, dapat dijadikan inspirasi untuk produk makanan, seperti biskuit rasa keju atau minuman rasa lemon.
Warna putih memberikan kesan elegan dan premium pada label. Untuk memperkuat karakter kemasan produk, bisa mengkombinasikannya dengan warna-warna lain. Seperti warna kuning, hitam, biru, orange dan warna menarik lainnya. Label warna putih biasa digunakan pada produk skincare atau obat-obatan.
Selain warna label yang direkomendasikan, ada pula dua jenis warna lainnya. Dua warna ini adalah warna spot dan warna proses. Untuk mengetahui perbedaannya, berikut penjelasannya.
Warna spot juga dikenal dengan warna spesial, yakni warna tunggal dan solid. Label dengan warna spot akan menghasilkan warna-warna yang lebih terang.
Warna spot seringkali dipilih untuk mendesain label karena mencerminkan warna brand. Selain itu, warna ini digunakan untuk menunjang keamanan produk.
Warna proses merupakan warna campuran yang terdiri dari warna cyan, magenta, yellow dan black. Campuran warna-warna ini seringkali dikenal dengan singkatan CMYK.
Label dengan warna proses akan terlihat full colour. Desain label dengan memberikan gradasi warna, dapat menambah daya tariknya.
Memilih warna label tidak semudah kelihatannya. Pemilihan warna yang kurang tepat, justru dapat berdampak pada desain kemasannya.
Tidak ada salahnya untuk melakukan riset warna label secara mendalam. Pemilik produk bisa menganalisis brand kompetitor sebelum mendesain label.
Jika dibandingkan dengan elemen lainnya, menentukan bentuk dan ukuran label tidak terlalu rumit. Sebab, bentuk dan ukuran label menyesuaikan kemasan produknya.
Bentuk label yang paling banyak ditemukan di pasaran, yakni persegi, persegi panjang dan bulat atau lingkaran. Ada pula bentuk label lainnya seperti oval, segitiga, bintang, hingga bentuk love.
Selain itu, ada dua desain label yang bisa dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan produk, yakni label tunggal dan label dua sisi. Label tunggal adalah label yang ditempelkan di satu sisi kemasan produk, baik itu hanya bagian depan atau belakang.
Sedangkan label dua sisi, adalah label yang ditempelkan pada bagian depan dan belakang kemasan produk.
Kedua desain label tersebut, masing-masing memiliki kelebihan. Karena hanya menempelkan label pada salah satu sisi kemasan, label tunggal lebih hemat.
Sementara label dua sisi, lebih leluasa dalam memberikan informasi produk. Biasanya, pada bagian depannya menonjolkan logo, brand, atau merek.
Sedangkan label pada bagian belakang mencantumkan informasi umum tentang produk.
Ukuran, bentuk dan jenis kemasan sangat menentukan desain label. Sebagai contoh, botol kecap dengan ukuran kecil membutuhkan ukuran label yang lebih kecil.
Label yang ditempelkan harus terlihat bagus dan menonjol, meskipun permukaan kemasan berukuran kecil. Ukuran label yang kecil menjadi tantangan tersendiri. Sebab, tidak banyak informasi yang bisa dicantumkan dalam label.
Terlalu banyak informasi yang dicantumkan, ukuran font-nya akan semakin kecil. Hal ini dapat mempersulit konsumen dalam membaca dan memahami informasi produk.
Setiap produk memiliki kemasan yang berbeda-beda. Itu artinya, bentuk dan ukuran label setiap kemasan produk tidaklah sama. Sebagai contoh, satu toples kacang membutuhkan desain label yang sangat berbeda dengan sebungkus kue kering.
Hindari menggunakan ukuran label yang terlalu besar atau terlalu kecil dengan kemasan. Hal ini sangat berdampak pada daya tarik dan perhatian konsumen terhadap produk.
Gambar dan grafis label mencerminkan brand atau merek produk. Gambar dan grafis juga dapat menjelaskan tentang produk secara visual.
Sebab itulah, pemilihan gambar dan grafis harus disesuaikan dengan kebutuhan produk.
Ada banyak opsi yang dapat dilakukan untuk memilih gambar dan grafis label. Jika ingin lebih hemat, bisa memanfaatkan berbagai situs atau website penyedia gambar atau grafis untuk mendesain label.
Pemilik produk hanya perlu memilih beberapa gambar yang dibutuhkan. Untuk mendapatkan gambar premium dengan kualitas yang lebih baik, bisa berlangganan atau menggunakan layanan berbayar.
Apabila ingin lebih profesional dalam membuat label, bisa menggunakan jasa desain label. Pemilik produk hanya perlu menjelaskan ide labelnya saja. Setelah itu, jasa desain label akan membuat rancangannya.
Memanfaatkan jasa desain label, tentu memberikan banyak keuntungan. Selain jaminan hasil yang sempurna, juga menjaga keaslian label. Artinya, desain label tersebut belum ada sebelumnya dan masih satu-satunya yang beredar di pasaran.
Pada dasarnya, pemilihan gambar dan grafis bisa disesuaikan dengan produknya. Sebagai contoh, jika produk tersebut adalah jeli rasa buah, bisa menggabungkan beberapa gambar buah-buahan.
Tidak ada salahnya membuat desain yang sederhana, dengan catatan tetap mewakili produk atau brand. Jika ingin menciptakan desain yang lebih unik, bisa menambahkan ilustrasi tinta abstrak.
Tips sukses mendesain label produk yang menjual selanjutnya, yakni memperhatikan tipografi. Label memiliki ruang yang sangat terbatas, terutama untuk menyisipkan gambar maupun teks.
Tata letak gambar dan teks label yang tidak sesuai, dapat mempengaruhi visual produk. Karena itulah, memperhatikan tipografi dapat menjaga kesinambungan antara huruf dan gambar.
Tujuan utama dari pemasangan tipografi, yakni untuk menampilkan informasi label dengan mudah, meskipun menggunakan jenis huruf yang berbeda. Selain itu, juga berfungsi untuk memaksimalkan desain label agar lebih berkesan.
Memperhatikan tipografi memang menjadi fokus utama. Namun, jangan lupa menggunakan jenis huruf yang dapat mencerminkan sifat produk.
Saat mendesain label, penggunaan bleed tidak menjadi keharusan. Namun, bleed memainkan fungsi yang penting.
Bleed merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan area pinggir label. Dalam artian lain, bleed adalah area atau bagian label yang dilebihkan.
Fungsi utama bleed adalah meminimalisir ketidakakuratan saat proses pemotongan label. Penggunaan bleed dan menghindari kesalahan ketika memotong label, sehingga hasil cetakan label lebih rapi dan terlihat mulus.
Biasanya, label yang tidak menggunakan bleed akan meninggalkan garis atau batas putih. Selain itu, sebagian informasi label rentan hilang karena tidak sengaja terpotong.
Bleed tidak perlu terlalu luas, 0,125 inci dari garis batas sudah cukup. Bleed yang terlalu besar justru bisa menjadi pemborosan.
Selain itu, bleed juga sangat mempengaruhi hasil akhir label. Memanfaatkan bleed membuat label lebih presisi, sehingga tampilan kemasan produk terlihat semakin profesional.
Jika tidak ingin menggunakan bleed, pastikan pemotongan label sesuai dengan garis batas. Hal ini bertujuan untuk memastikan hasil cetakan label konsisten dan berkualitas.
Ruang kosong atau ruang putih adalah area label yang tidak digunakan untuk menyisipkan gambar, grafis, teks, atau ilustrasi lainnya. Ruang kosong merupakan warna latar belakang dari desain label.
Meski terlihat sepele, ruang kosong menjadi salah satu unsur label yang sangat penting. Fungsi utama dari ruang kosong adalah memisahkan satu teks dengan teks lainnya, gambar satu dengan gambar lainnya, atau teks dengan gambar.
Sederhananya, ruang kosong membantu memisahkan informasi label yang berbeda. Informasi label seperti bahan baku, cara penggunaan, manfaat dan informasi lainnya saling terpisah.
Hal ini dapat memudahkan konsumen untuk membaca semua informasi label dengan jelas dan detail.
Selain itu, ruang kosong juga dapat menciptakan perbedaan visual kemasan produk. Ruang kosong memberikan kesan minimalis dan modern pada label kemasan.
Penambahan ruang kosong sangat dibutuhkan pada label produk-produk bayi, skincare, makanan, obat herbal dan produk lainnya.
Ruang kosong akan semakin maksimal jika label diperkuat dengan teks dan gambar yang jelas. Tujuannya, untuk menciptakan produk yang modern dengan kesan sederhana, sehingga meningkatkan pengalaman penggunaan produk.
Guna memaksimalkan desain label, tidak semua informasi produk harus dicantumkan. Pilih informasi produk yang paling penting.
Memastikan hanya informasi utama produk saja yang disertakan, dapat meminimalisir penggunaan teks panjang pada label. Label yang dipenuhi dengan teks, justru terkesan berantakan dan dapat membingungkan konsumen.
Cantumkan informasi yang dapat membantu konsumen untuk memahami produk tersebut, tidak lebih dan tidak kurang. Untuk memudahkan mendesain label, berikut ini informasi-informasi yang bisa dicantumkan.
Informasi yang wajib dicantumkan ke dalam label, yakni nama brand dan nama produk. Keduanya menjadi informasi yang sangat penting, karena produk akan lebih mudah diingat oleh konsumen.
Misalnya saja untuk produk serum wajah, nama brand Wardah, sedangkan nama produknya Wardah Perfect Bright Pore Perfecting C-Glow Serum. Contoh lainnya pada produk kecap, nama merek Bango, sedangkan nama produknya Bango Kecap Manis.
Informasi label lainnya, yakni nama dan alamat produksi. Cantumkan nama perusahaan yang memproduksi produk tersebut beserta alamat tempat produksinya.
Biasanya, produk yang mencantumkan nama dan alamat produksi adalah produk makanan dan minuman, seperti kecap, mie instan, kopi dan produk lainnya.
Bukti legalitas tidak hanya untuk melengkapi informasi label saja, tetapi juga menjaga kepercayaan konsumen. Produk yang sudah teruji mutu dan kualitasnya, dijamin aman untuk digunakan atau dikonsumsi, sehingga tidak mengancam kesehatan maupun keselamatan.
Legalitas produk bisa diperoleh dari lembaga yang bersangkutan. Misalnya, memiliki sertifikat halal dari MUI dan keamanan produk dari BPOM.
Dalam label, harus mencantumkan tanggal dank ode produksi. Hal ini bertujuan agar konsumen mengetahui kapan produk tersebut dibuat.
Masa berlaku atau tanggal kadaluarsa harus tertera dalam label dengan jelas. Tanggal kadaluarsa membantu konsumen untuk mengetahui jika masa penggunaan produk tersebut sudah habis. Artinya, produk tidak boleh digunakan lagi karena bisa membahayakan kesehatan maupun keselamatan.
Berat bersih adalah informasi label yang menjelaskan tentang jumlah atau takaran keseluruhan dari produknya. Hal ini tidak termasuk berat kemasan.
Komposisi produk adalah semua bahan yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Mulai dari bahan dasar, bahan tambahan dan lain sebagainya.
Komposisi produk harus dicantumkan secara lengkap tanpa terkecuali. Sebab, tak sedikit konsumen yang memperhatikan komposisinya sebelum memilih atau menggunakan produk.
Mencantumkan semua komposisi produk, juga dapat membantu konsumen untuk bersikap selektif. Jika memiliki alergi terhadap suatu bahan, konsumen akan langsung menghindari produk tersebut.
Contoh komposisi produk makanan seperti mie instan antara lain, tepung terigu, minyak nabati, garam, penguat rasa, perisa dan rempah-rempah lainnya. Sedangkan komposisi produk lain seperti kecap antara lain, kedelai hitam, gula, garam, air, pengawet makanan dan bahan tambahan lainnya.
Nilai gizi pada label adalah informasi berupa jumlah gizi atau nutrisi yang terkandung dalam produk. Konsumen akan mengetahui apa saja nutrisi yang bisa didapatkan dengan mengkonsumsi produk tersebut, seperti protein, vitamin, karbohidrat, hingga lemak.
Sedangkan untuk manfaat produk pada label, merupakan informasi yang menjelaskan tentang efek atau khasiat suatu produk setelah digunakan. Sebagai contoh, pada produk serum wajah memiliki manfaat untuk mencerahkan, melembabkan, menutrisi dan mencegah tanda-tanda penuaan.
Cara penggunaan produk merupakan informasi yang harus dicantumkan saat mendesain label. Informasi ini dapat membantu konsumen menggunakan produk dengan langkah yang tepat dan benar, sehingga manfaat dari produk tersebut semakin maksimal.
Untuk produk makanan, cara penyajian juga menjadi informasi penting dalam label. Hal ini memudahkan konsumen untuk memasak atau menghidangkannya.
Informasi cara penyajian sangat berguna bagi konsumen yang baru pertama kali mencoba produk tersebut.
Sedangkan untuk obat-obatan, bisa mencantumkan informasi mengenai anjuran mengkonsumsinya, sehingga dapat menghindari efek samping yang berbahaya. Misalnya, anjuran minum obat maag sebelum makanan, atau obat sakit kepala yang diminum tiga kali sehari setelah makan.
Barcode adalah informasi yang umum terdapat pada label. Bentuk barcode adalah rangkaian bar hitam dengan spasi putih.
Scanner elektronik dapat mengetahui informasi produk melalui barcode. Fungsi utamanya adalah untuk membantu pendataan jumlah belanja secara efisien. Barcode juga membantu proses pemeriksaan hukum dan proses audit yang cepat.
Dalam mendesain label, tidak hanya mengutamakan keunikan dan desain yang mudah diingat oleh konsumen saja. Namun, juga harus memastikan orisinalnya atau keaslian label.
Membuat desain label yang menonjol sangat penting, karena dapat meningkatkan daya tarik produk. Untuk mewujudkan ide ini, tak ada salahnya untuk riset dan teliti label pesaing.
Meniru label produk dari brand lain, dapat menimbulkan risiko hukum. Ide label yang meniru dari brand lain, juga dapat menyesatkan konsumen.
Sebab, konsumen akan kesulitan untuk membedakan produk dari brand tertentu. Karena itulah, maksimalkan ide untuk meningkatkan kreativitas label.
Jangan mencantumkan informasi apapun pada label yang tidak berkaitan dengan produk, meskipun tujuannya untuk mempercantik desain label. Berikan informasi kontak perusahaan atau media sosial untuk memudahkan konsumen dalam menyampaikan keluhan maupun aspirasi.
Mendesain label seringkali terkendala ide, inspirasi dan kreativitas. Guna mengatasinya, cobalah untuk membuat beberapa sampel desain label.
Setelah itu, pilih salah satu desain label yang paling mencerminkan brand dan produk. Tidak ada salahnya meminta saran dan pendapat orang lain terkait desain label yang dibuat.
Tips terakhir dalam mendesain label adalah memaksimalkan proses finishing. Jangan langsung mencetak label dalam skala yang besar.
Cetak label sekali terlebih dahulu menggunakan kertas berkualitas sebagai sampel. Setelah itu, amati hasil cetakannya.
Jika desain label dinilai sudah maksimal, tidak ada salahnya untuk mencetak label dalam jumlah yang banyak. Begitu pula sebaliknya, jika ada desain yang dirasa masih kurang sesuai, perbaiki agar menjadi semakin bagus.
Mencetak label dapat menggunakan beberapa teknik, seperti teknik matte (tidak mengkilap) atau teknik glossy (mengkilap). Selain penampilan labelnya, perbedaan kedua teknik tersebut juga terletak pada harganya. Cetak label dengan teknik glossy memiliki harga yang relatif mahal.
Label produk merupakan informasi yang menjelaskan tentang deskripsi produk. Label produk memainkan peran yang sangat penting.
Tidak hanya menjelaskan produk kepada konsumen, tetapi juga membantu memudahkan branding dan pemasaran, sebagai bukti produk sudah memenuhi regulasi, membantu melacak produk, hingga membantu konsumen menemukan produk sesuai kebutuhan.
Guna memenuhi fungsi tersebut, mendesain label produk tidak bisa dilakukan asal-asalan. Agar label memiliki desain yang menarik dan meningkatkan daya jual produknya, ada beberapa tips suksesnya.
Pertama memilih bahan label, memilih jenis huruf, pemilihan warna label, menentukan bentuk dan ukuran label, hingga memilih gambar dan grafis. Tips lainnya, memperhatikan tipografi, mempertimbangkan penggunaan bleed atau tanpa bleed, memperhitungkan ruang kosong atau ruang putih, hingga mencantumkan informasi produk paling penting.
Tak kalah penting untuk tetap menjaga orisinalitas label, membuat desain label menjadi beberapa sampel dan memaksimalkan proses finishing.
Tips sukses mendesain label yang menjual dapat dipelajari secara perlahan. Namun, ada cara yang lebih mudah dengan jaminan hasil maksimal, yakni memanfaatkan jasa desain label terpercaya.
Bagi yang saat ini tengah membutuhkan jasa desain label produk berpengalaman dan profesional, percayakan kepada PT. Kahar Duta Sarana (KDS). KDS merupakan perusahaan percetakan dan printing stiker label di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1979.
Berbekal kemampuan, wawasan, pengalaman dan skill yang kompeten, KDS mampu berkembang menjadi perusahaan di bidang percetakan dan printing label terbaik. Selama ini, KDS telah berkomitmen secara penuh untuk menghadirkan dan menghasil berbagai macam produk bernilai tinggi dalam bidang label.
KDS akan terus tumbuh menjadi perusahaan yang berfokus untuk menciptakan label inovatif. Berpedoman pada kesungguhan ini, KDS mampu menciptakan nilai label yang berkualitas.
Karena itulah, percayakan kebutuhan desain dan cetak label produksi hanya di KDS. Untuk mendapatkan informasi mengenai KDS secara detail, silakan kunjungi website resminya, yakni https://kdslabel.co.id/.
PT Kahar Duta Sarana
Alamat : Jl. Raya Poncol Susukan No.10, RT.1/RW.7, Ciracas, Pasar Rebo, East Jakarta City, Jakarta 13750
Telephone / WhatsAPP : 021-8711-266 / +62 811-1766-900
Email: e-sales@kahar.co.id
Website : https://kdslabel.co.id/
Kahar Duta Sarana (KDS) merupakan perusahaan percetakan dan printing stiker label terpercaya di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1979 dan berkomitmen hingga saat ini untuk menghasilkan dan menghadirkan produk label berkualitas tinggi.
One Stop Solutions adalah kunci dari segalanya. KDS mampu memberikan dan mensupport bisnis anda dengan solusi terbaik dan dapat terkustomisasi sesuai kebutuhan dan keinginan agar bisnis anda dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dari biasanya.