Terdapat berbagai jenis label barcode yang dapat dipilih penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Setiap jenis memiliki karakteristik khusus dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pengguna wajib menganalisa mana jenis label paling sesuai karena berkaitan langsung dengan efisiensi biaya. Berikut penjelasan mengenai cara memilih label paling sesuai dan dan keragaman jenisnya.
Sebelum menentukan jenis paling sesuai dengan kebutuhan, Anda perlu tahu seperti apa karakteristik kualitasnya. Baik dari segi keandalan, ketahanan di berbagai kondisi dan lainnya. Berikut penjelasan seputar karakteristik label yang berkualitas.
Karakteristik label barcode berkualitas yang pertama adalah hasil cetak yang tajam dan jelas. Kombinasi garis dan spasi harus tajam sehingga mudah dibaca mesin scanner. Memiliki kontras tinggi sehingga menghindari kesalahan atau error pemindaian.
Kualitas ketahanan bahan juga merupakan karakteristik yang perlu diperhatikan pada saat memilih. Label harus tahan air, suhu ekstrem dan bahan kimia sehingga dapat digunakan pada lingkungan keras seperti industri dan medis.
Memiliki perekat kuat berkualitas sehingga dapat menempel pada permukaan yang diinginkan. Misalnya digunakan untuk produk makanan, harus memiliki adhesi kuat sehingga tidak mudah lepas.
Kesesuaian dengan lingkungan penggunaan maksudnya apakah untuk di dalam ruangan atau luar ruangan. Untuk penggunaan luar ruangan tentu harus memilih jenis yang kuat sehingga tidak mudah pudar oleh paparan sinar UV, kelembaban maupun kontak dengan bahan kimia.
Penting juga untuk memastikan kompatibilitas dengan mesin scanner. Label barcode harus mudah dibaca baik menggunakan scanner genggam atau stasioner. Kompatibilitas ini mempertimbangkan jarak pembacaan yang ideal.
Label berkualitas harus memiliki kepatuhan terhadap standar industri yang berlaku. Contohnya standar GS1 untuk penggunaan di industri ritel, standar medis untuk penggunaan di lingkungan kesehatan.
Ukuran harus sesuai dengan produk serta kebutuhan pembacaan. Informasi tambahan seperti nama produk, nomor batch, atau tanggal kadaluarsa juga perlu diperhatikan pencantumannya supaya data lebih lengkap atau menyesuaikan tujuan penggunaan.
Pengujian uji coba dilakukan untuk memastikan ketahanannya. Pengujian pada kondisi nyata ini diperlukan untuk memastikan validasi keterbacaan oleh scanner, dan melakukan penjaminan tidak adanya kerusakan pada saat dilakukan pemindaian.
Penggunaan label harus menyesuaikan kebutuhan, sehingga bisa ditentukan tingkat kualitas dan harganya. Terutama untuk kebutuhan dalam jumlah banyak. Berikut beberapa panduan dalam menentukan pilihan barcode yang perlu Anda ketahui lebih lanjut.
Tentukan sesuai kebutuhan secara spesifik. Pertimbangkan mengenai ukuran, bentuk, dan bahan produk yang akan Anda labeli. Lingkungan penggunaan juga masuk dalam kebutuhan spesifik ini, sehingga bisa dipilih bahan paling tahan terhadap berbagai faktor cuaca.
Dari beragam jenis yang ada, segera tentukan mana paling sesuai. Misalnya untuk linear Barcode 1D untuk produk konsumen dan ritel. Kemudian jenis 2D untuk penyimpanan lebih banyak informasi.
Bagi pebisnis pemula, sangat disarankan untuk fokus pada efisiensi biaya terlebih dahulu. Pilih material dengan harga terjangkau namun fungsi pelabelannya tetap efektif yaitu memudahkan identifikasi produk, harga hingga kemudahan inventarisasi.
Ada beragam bahan yang bisa dipilih di antaranya kertas, PP, PE, thermal transfer, PET. Masing-masing bahan memiliki sifat ketahanan berbeda. Pemilihannya dapat disesuaikan dengan tujuan penggunaan jangka panjang.
Supaya pemilihan bahan tepat, Anda perlu mempelajari dulu karakteristik masing-masing. Jika bisnis tidak memerlukan label kemasan dengan ketahanan tinggi, bisa memilih bahan kertas karena lebih terjangkau.
Ukuran dan desain label barcode harus betul-betul dipertimbangkan agar pembacaan akurat namun tidak boros ruang serta biaya. Untuk desain biasanya lebih mempertimbangkan kelengkapan informasi produk, bukan estetika.
Pastikan label yang nantinya dipilih kompatibel dengan fungsi pelacakan dan sistem manajemen inventaris. Memudahkan dalam mengelola stok barang misalnya penataan barang fisik di gudang dan kesesuaiannya dengan data di sistem komputer.
Dalam memilih jenis label, terlebih dahulu Anda harus mengetahui jenis bahan yang umum digunakan. Jenis bahan pembuat ini erat kaitannya dengan ketahanan serta kualitas cetakan kode-kode di atasnya. Ini beberapa bahan yang umum digunakan, di antaranya adalah sebagai berikut ini.
Industri ritel sering menggunakan bahan ini karena lebih praktis. Pebisnis pemula biasanya lebih memilih label kertas karena ekonomis dan mudah untuk dicetak. Kekurangan dari kertas adalah ketahanannya kurang terutama oleh faktor air dan suhu.
Umumnya, penggunaannya hanya terbatas untuk pelabelan barang di gudang atau display toko. Tujuan penggunaan ini masih aman sekaligus efisien dari segi biaya, tenaga pelabelan, serta kemudahan scanning.
Bahan label barcode kedua adalah thermal transfer dengan karakteristik lebih tahan lama dibanding kertas. Tidak mudah pudar karena faktor suhu dan kelembaban. Bahan ini paling sering dimanfaatkan oleh industri manufaktur dan logistic.
Kelebihan bahan direct thermal adalah biaya operasionalnya rendah dan tidak memerlukan pita tinta pada proses pencetakannya. Kekurangannya yaitu ketahanan di bawah thermal transfer. Biasanya label pengiriman barang dibuat dari tipe ini.
Kelebihan PE dan PP adalah tahan terhadap kelembaban, air hingga bahan kimia. Biasa digunakan untuk barang yang memerlukan ketahanan tinggi misalnya botol cairan kimia atau keperluan medis.
Bahan ini sangat kuat. Sehingga sering dipilih. Tidak jarang label berbahan PET dimanfaatkan untuk industri berat. Sifat ketahanannya hingga bertahun-tahun jadi efisien dari segi biaya.
Vinyl dikenal fleksibel, muda penggunaannya di berbagai bidang serta memiliki ketahanan mumpuni. Material ini paling banyak digunakan untuk melabeli barang yang sering ditempatkan di luar ruangan bahkan pada lingkungan ekstrem.
Material atau bahan transparan biasanya memanfaatkan plastik. Penggunaannya lebih dikhususkan untuk menampilkan estetika namun tidak mengganggu visual produk. Kesannya lebih bersih dan profesional.
RFID merupakan material berkualitas yang banyak digunakan pada gudang untuk memudahkan pelacakan assert serta manajemen inventaris. Barcode mudah terbaca tanpa kontak langsung jika menggunakan RFID serta memungkinkan penyimpanan banyak data.
Meski baru memulai bisnis, namun Anda harus dapat memilih label dengan tepat. Pemilihan barcode sangat mempengaruhi efisiensi penggunaannya. Sebaliknya, kesalahan memilih dapat mengakibatkan beberapa risiko yang bisa terjadi, di antaranya adalah sebagai berikut ini:
Salah pilih bahan dapat mengurangi fungsinya. Salah satunya karena mudah lepas, tidak menempel sempurna pada produk atau barang yang dilabeli sehingga mempersulit identifikasi.
Memilih label barcode yang ekonomis, dengan bahan kertas, namun penggunaannya untuk luar ruangan juga akan menurunkan kualitasnya. Kombinasi garis, spasi, maupun kode-kode khusus akan segera memudar sehingga tidak terbaca oleh scanner.
Risiko lainnya adalah kesalahan pembacaan atau pemindaian oleh mesin scanner karena hasil cetakan kode-kode kurang jelas. Jika hal ini terjadi, maka fungsinya tidak dapat berjalan optimal.
Misalnya keperluan pelacakan pengiriman barang dari penjual ke konsumen akhir jadi tidak akurat. Data terkini dari barang kiriman tidak bisa di-update oleh sistem sehingga konsumen sulit melakukan pelacakan.
Manajemen inventaris akan terganggu, pebisnis tidak dapat mengetahui dengan pasti jumlah barang di gudang, berapa jumlah barang terjual dan tersisa. Hal ini akan mempersulit pebisnis dalam membuat strategi yang tepat untuk perusahaan.
Risiko lain dari kesalahan pemilihannya adalah pembengkakan biaya. Perusahaan memerlukan biaya tambahan untuk memperbaiki sistem inventaris, penjualan, hingga pengiriman barang ke konsumen.
Setiap perusahaan dapat berkonsultasi dulu dengan jasa pembuatan atau pencetakan label agar mendapatkan kesesuaian dengan macam produk serta tujuan penggunaan. Salah satunya adalah jenis linear code. Berikut penjelasan seputar jenis label linear barcode yang perlu diketahui.
Ini dipakai untuk melacak barang dagangan toko. Terdiri dari 12 digit angka yang memudahkan integrasi dengan sistem POS (Point of Sale) dan inventaris. UPC mudah dan cepat dipindai menggunakan berbagai jenis scanner.
Kekurangan dari label barcode UPC adalah keterbatasan pada data numeric sehingga kurang ideal untuk aplikasi yang butuh informasi alfanumerik. Kapasitas datanya juga terbatas, serta kurang fleksibel untuk aplikasi non-ritel.
Barcode ITF memuat 14 digit angka, umumnya digunakan untuk industri dan laboratorium. Kelebihan dari ITF adalah mampu menyimpan lebih banyak data dalam ruang kecil, karena pengkodean pasangan digit dalam satu karakter.
ITF juga memiliki fleksibilitas panjang data sehingga dapat digunakan untuk beragam aplikasi. Kecepatan pemindaian tinggi dengan tingkat akurasi yang dapat dipertanggungjawabkan. ITF juga memiliki ketahanan tinggi tidak mudah rusak secara fisik.
Kekurangan ITF adalah keterbatasan pengkodean yaitu hanya untuk data numeric. Jenis ini memerlukan jumlah digit genap, apabila jumlahnya ganjil maka harus ditambahkan nol di awal kombinasi.
Sistem manajemen gudang dan pengiriman sering memakai kode ini. Memiliki kepadatan data tinggi, sangat mendukung manajemen inventaris. Code 128 mendukung huruf besar, kecil serta karakter khusus lainnya dalam pengkodean set data kompleks.
Code 128 juga memiliki mekanisme untuk mendeteksi kesalahan secara efisien. Setiap barcode terbaca dengan benar karena memiliki digit cek. Code ini cocok diaplikasikan di ruangan yang terbatas karena kompak bentuknya.
Dirancang memiliki akurasi pemindaian tinggi, cepat, dan fleksibel dalam mengkode berbagai jenis data. Selain jenis ini tidak memerlukan syarat pencetakan khusus melainkan bisa dicetak menggunakan printer standar.
Kekurangan code 128 adalah pengkodean yang jadi lebih kompleks karena mekanisme checksum. Ukurannya juga lebih besar untuk data panjang sehingga kurang sesuai untuk semua aplikasi bahkan kurang dikenal di industri ritel.
Ini label barcode alfanumerik berisi huruf, angka, serta karakter spesial. Namun jenis ini tidak dapat menyimpan banyak data dan umumnya hanya digunakan di industri non-ritail.
Kelebihan code 39 adalah kemudahan penggunaan karena tidak membutuhkan perangkat lunak maupun perangkat keras kompleks. Mampu mengkodekan huruf besar (A-Z), angka (0-9), dan beberapa karakter khusus sehingga memberikan fleksibilitas dalam pelabelan.
Code 39 dapat diterima di berbagai sektor, kompatibel dengan banyak scanner maupun sistem perangkat lunak, mudah terintegrasi dengan berbagai aplikasi. Jenis barcode ini juga dapat ditambahkan checksum untuk mendeteksi kesalahan.
Kekurangan code 38 memiliki kepadatan data rendah sehingga ukurannya jadi panjang jika digunakan untuk mengkode banyak karakter. Hal ini dapat menyebabkan ruang pada produk semakin terbatas jika digunakan pada industri ritel.
Ini bentuknya 2 dimensi jadi sangat menarik sekali. Label ini lebih canggih dibanding jenis linear karena dapat menyimpan ratusan karakter di dalamnya. Berikut beberapa jenis yang penting diketahui.
Aztec biasa dimanfaatkan untuk undian transportasi yang memudahkan para pengguna fasilitas umum ini. Diantaranya untuk tiket dan boarding pass. Ukurannya ringkas sehingga mudah digunakan pada saat pencetakan tiket.
Kekurangan label barcode AZTEC salah satunya kurang populer sehingga menjadi kendala adopsi skala luas. Pembuatannya juga kompleks, membutuhkan perangkat lunak khusus, serta keterbatasan dukungan perangkat pemindai.
Kapasitas penyimpanan ini cukup besar. Bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan apapun. Kelebihan paling menonjol adalah kemampuan koreksi kesalahan yang tinggi meskipun kode mengalami kerusakan.
Sementara itu PDF 417 adalah kompleksitas pembuatannya, diperlukan perangkat khusus untuk pengkodean serta pencetakan. Kurang kompatibel dengan berbagai aplikasi karena dibutuhkan perangkat pemindai khusus.
QR code memiliki kemampuan untuk menyimpan banyak data. Ada 4 mode data. Yaitu kanji, numerik, byte, alfanumerik. Kapasitas penyimpanannya tinggi dibanding jenis 1D. Bahkan bisa menyimpan teks, data biner serta URL.
Tipe label barcode ini sangat luas penggunaannya karena mudah, bisa dibaca hanya menggunakan smartphone. Kecepatan serta akurasi pemindaian tinggi, bisa dilakukan dari berbagai sudut bahkan pada kondisi rusak atau tertutup.
Tingkat keamanan lebih tinggi karena fitur enkripsi sehingga aman untuk transaksi digital. Selain itu desainnya juga fleksibel, dapat disesuaikan dengan warna, logo tanpa yang sangat mendukung branding produk dan pemasaran.
Kekurangan dari jenis ini adalah ketergantungannya terhadap perangkat elektronik sebagai scanner. Selain itu risiko keamanan terutama karena serangan malware, maka perlu berhati-hati saat menggunakannya.
Jika dilihat dari bahan pembuatannya, ada jenis label ini yang mengkilat permukaannya. Tujuannya untuk menutup pori-pori supaya cetakannya sempurna. Karakteristik utamanya adalah adanya lapisan atau coat pada stiker paling atas.
Label itu harganya terjangkau jadi sangat ekonomis sekali. Cocok untuk pebisnis pemula yang ingin membuat proses operasional jadi lebih mudah. Semi coat ini banyak digunakan oleh industri manufaktur, ritel dan rumah sakit.
Kelebihannya adalah bahan tahan air, tidak mudah sobek, tampilannya bagus. Kekurangan semi coat adalah mudah rusak jika digosok dengan keras. Maka penggunaannya sebaiknya di lingkungan yang lebih ramah.
Vallum TTL memiliki karakteristik yang tidak disertai lapisan pada bagian atasnya. Hal ini menghasilkan tampilan lebih putih dan bersih dibandingkan dengan Semi Coat. Hasil cetak merekat lebih kuat dibandingkan Semi Coat.
Kualitas hasil cetakan dipengaruhi oleh unsur ribbon yang diserap secara sempurna karena pori-pori stiker tidak tertutup lapisan. Jenis ini lebih sering digunakan pada industri retail fashion atau Clothing Brand dan minimarket.
Kelebihan label barcode Vallum TTL adalah hasil cetakan tajam, jelas, dapat dibaca dengan mudah oleh scanner. Lebih terjangkau, cocok untuk pebisnis yang memiliki anggaran terbatas tapi ingin mempermudah seluruh proses bisnisnya.
Kekurangan vallum TTL adalah mudah sobek serta rusak oleh air sehingga perlu dibatasi penggunaannya. Sebaiknya digunakan pada lingkungan yang terhindar dari faktor cuaca terutama kelembaban udara tinggi.
Jenis ini memiliki dua macam label yaitu Direct Thermal dan Thermal Transfer. Secara umum keduanya memiliki kelebihan fleksibilitas dalam pembuatan karena tidak memerlukan pita tinta. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional.
Proses pencetakannya cepat, efisien waktu, cocok untuk aplikasi bervolume tinggi. Namun keduanya memiliki sensitifitas berbeda. Direct thermal lebih sensitif terhadap panas, bahan kimia serta cahaya yang berpengaruh terhadap kerusakan atau pudarnya cetakan.
Sementara thermal transfer lebih tahan lama dalam kondisi ekstrem suhu serta kelembaban. Thermal transfer lebih banyak digunakan untuk industri manufaktur dan medis. Kekurangan jenis ini adalah biaya yang tinggi karena diperlukan printer khusus.
Yufo memiliki karakteristik tahan air, tahan panas, dan anti sobek. Cocok untuk penggunaan luar ruangan dengan risiko terkena terik matahari, air hujan dan udara terbuka. Tampilannya mengkilap dengan hasil cetak berkualitas dan tidak mudah rusak.
Memiliki kelebihan tahan terhadap kelembaban, air dan risiko sobek karena adanya lapisan laminasi. Terbuat dari material sintetis polypropylene, sangat ideal untuk penggunaan di lingkungan keras sekalipun namun sesuai juga untuk penggunaan di dalam ruangan.
Materialnya juga tahan terhadap paparan sinar matahari tinggi tanpa risiko cetakan kode di atasnya pudar. Proses pembacaan kode oleh mesin pemindai tidak akan terganggu, sehingga meminimalisir kesalahan.
Ukuran, desain serta warnanya bermacam. Hal ini memungkinkan penyesuaian pembuatan desain serta ukuran sesuai kebutuhan yang lebih spesifik. Meski demikian, harga label ini cukup mahal dengan proses pencetakan yang kompleks karena diperlukan printer khusus.
Sebelum menentukan pilihan jenis label barcode, Anda harus mengetahui alasan pemilihannya. Hal paling utama yang harus dipertimbangkan adalah kebutuhan atau tujuan penggunaan. Apakah untuk penggunaan di dalam atau luar ruangan.
Anda juga harus menyesuaikan dengan anggaran pembuatan. Hal ini berkaitan dengan pertimbangan pemilihan material pembuatnya. Untuk jenis material dengan ketahanan tinggi terhadap faktor lingkungan dan zat kimia diperlukan anggaran yang lebih mahal.
Agar terhindar dari risiko kerugian seperti label mengelupas, pudar, salah pembacaan dan sebagainya, sebaiknya memilih material paling kuat. Namun jika fokusnya adalah efisiensi biaya, pilih material dengan harga terjangkau.
Agar lebih mudah menentukan pilihan, hubungi PT. Kahar Duta Sarana melalui 021-8711-26 atau cek langsung info terbarunya melalui website resmi kami. Konsultasikan kebutuhan Anda kepada customer service termasuk pemesanan label barcode yang berkualitas.
Kahar Duta Sarana
Alamat : Jl. Raya Poncol Susukan No.10, RT.1/RW.7, Ciracas, Pasar Rebo, East Jakarta City, Jakarta 13750
Telephone / WhatsAPP : 021-8711-266 / +62 811-1766-900
Email: e-sales@kahar.co.id
Website : https://kdslabel.co.id/
Linear Barcode (UPC, ITF, Code 128, Code 39), Barcode Matrix Code (AZTEC, PDF 417, QR Code), semi coat, vallum TTL, thermal label (direct dan transfer thermal), dan yufo label.
Tentukan kebutuhan secara spesifik apakah untuk penggunaan di dalam atau luar ruangan, pilih bahan sesuaikan dengan anggaran pemesanan, pilih jenis berdasarkan fleksibilitas atau kepadatan data, ukuran sesuaikan dengan produk, desain dan fungsi pelacakan.
Kualitas menurun seperti mudah pudar, mudah lepas, kesalahan pembacaan, pembengkakan biaya, terganggunya manajemen inventaris sehingga fungsi dari pelabelan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
One Stop Solutions adalah kunci dari segalanya. KDS mampu memberikan dan mensupport bisnis anda dengan solusi terbaik dan dapat terkustomisasi sesuai kebutuhan dan keinginan agar bisnis anda dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dari biasanya.