background
background
Wednesday, 5 February 2025 Artikel

5 Menit Mengenal Barcode Scanner: Hemat 30 Jam Kerja per Bulan

Barcode scanner merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam industri logistik dan ritel. Alat elektronik ini berfungsi untuk membaca juga mendekode informasi yang terkandung dalam barcode. Terdiri dari lensa, sumber cahaya dan sensor cahaya untuk  menerjemahkan impuls optik menjadi impuls listrik.

Barcode sendiri adalah representasi data yang dapat mesin baca, terdiri dari batang area terang dan gelap yang mewakili sekumpulan data. Kode ini akan dicetak oleh printer barcode pada label.

Mengenal Barcode Scanner dan Fungsinya

Pembacaan barcode melibatkan metode supaya dapat mendeteksi kode dan mengubahnya menjadi representasi digital. Barcode scanner memancarkan cahaya ke barcode, kemudian memantulkannya kembali ke sensor yang ada di dalam scanner.

Sensor akan menangkap cahaya tersebut dan mengkonversinya menjadi sinyal listrik. Lalu sinyal listrik akan diproses oleh dekoder dan mengkonversinya menjadi data digital yang akan dipahami komputer maupun sistem lainnya.

Adapun fungsi barcode scanner adalah sebagai berikut:

Mempercepat Proses Transaksi

Dengan adanya barcode scanner ini, maka efektif dalam mempercepat proses transaksi. Bahkan memungkinkan kasir untuk memindai barang lebih akurat dan cepat serta mengurangi waktu yang diperlukan untuk memasukkan harga secara manual.

Melacak Inventaris

Selain itu, barcode scanner ini  juga dapat melacak inventaris. Caranya dengan memindai barcode pada produk, maka perusahaan akan dapat melacak jumlah stok yang tersedia, memantau pergerakan barang  dalam gudang dan mengidentifikasi produk yang keluar dan masuk dengan mudah.

Mengurangi Kesalahan Manusia

Barcode scanner juga bisa mengurangi kesalahan yang sering terjadi ketika menggunakan proses manual. Kemudian perangkat ini memastikan informasi yang dibaca barcode akurat, sehingga mengurangi risiko kealaman pencatatan data.

Jenis Label Barcode Scanner

Label barcode merupakan penanda unik untuk mengidentifikasi dan melacak secara otomatis sebuah produk. Informasi yang terkandung di dalam label ini bisa diterjemahkan dengan akurat dan cepat ke dalam sistem komputer menggunakan pemindai barcode.

Klasifikasi label barcode dibedakan menjadi dua kategori utama. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Barcode 1D (Satu Dimensi)

  • UPC (Universal Product Code) merupakan standar barcode yang umum digunakan di Kanada dan Amerika Serikat.
  • EAN (European Article Number) merupakan label barcode yang secara luas digunakan dalam industri ritel di Eropa.
  • Code 39 merupakan salah satu simbologi barcode paling awal, banyak dipakai dalam industri militer dan otomotif.
  • Code 128 merupakan label barcode yang mendukung pengkodean alfamerik, banyak digunakan dalam berbagi aplikasi industri.

Barcode 2D (Dua Dimensi)

Perbedaan utama barcode 1D dan 2D terletak pada kecepatan pemindaian, kapasitas penyimpanan data dan ketahanan terhadap kerusakan. Umumnya barcode 2D bisa menyimpan data lebih banyak, tahan terhadap kerusakan dan saat memindai lebih cepat daripada barcode 1D.

Jenis label barcode 2D seperti berikut ini:

1. Data Matrik

Label barcode berupa Data Matrik ideal digunakan untuk pelacakan komponen kecil. Label ini sering dipakai dalam industri farmasi dan elektronik.

2. PDF417

PDF417 merupakan jenis label barcode yang mampu menyimpan data dalam jumlah besar. Banyak digunakan untuk dokumen pengiriman dan kartu identitas.

3. Aztec Code

Aztec Code sering digunakan untuk pelacakan dan pemasaran, memiliki kapasitas data besar dan tak memerlukan margin di sekitar simbol.

4. QR Code

Jenis label barcode berikutnya adalah QR Code yang bisa menyimpan data lebih banyak, lebih tahan kerusakan, dan lebih cepat dipindai. QR code penggunaannya kini semakin umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya sebagai metode pembayaran cashless atau non-tunai. Cukup dengan scan kode QR lewat aplikasi e-wallet atau m-banking, maka dapat melakukan transaksi pembayaran untuk berbelanja atau makan di restoran.

QR code juga bisa digunakan untuk mengakses informasi seperti mengisi formulir kegiatan, melihat menu restoran, mengikuti orang di akun Instagram, membuka web atau situs, acara konser ataru olahraga, sebagai tiket elektronik transportasi umum hingga memverifikasi barang yang akan dibeli apakah asli atau tidak.

QR atau Quick Response merupakan transformasi dari barcode. Jika barcode memakai garis vertikal dengan ketebalan berbeda untuk kodenya, maka QR code ini memakai beberapa kotak hitam dan putih berukuran kecil.

Kode yang ada pada barcode maupun kode QR merupakan portal informasi. Informasi seperti huruf, angka dan simbol pada kode QR akan diubah menjadi biner '0' dan '1' dengan memakai pengaturan pengkodean tertentu. Kemudian karakter tersebut  akan diproses menjadi kotak hitam mewakili biner '1' dan kotak putih mewakili biner '0'.

Selanjutya karakter tersebut diurutkan sesuai dengan informasi yang dimuat. Dalam konteks kode 2D, urutan biner 01 dibaca via kontras warnanya. Lalu biner diubah menjadi karakter angka yang mudah dikenali orang.

Sejarah QR Code

Teknologi yang memakai gambar kotak-kotak berukuran kecil dengan warna hitam dan putih ini sudah ada sejak 30 tahun silam. QR Code yang awalnya muncul tahun 1994 ini, penggunaannya secara massal membutuhkan waktu cukup lama. Misalnya di China, penggunaan QR Code baru populer tujuh tahun sejak kemunculannya atau tepatnya pada tahun 2001. Karena sebelumnya, barcode atau kode batang lebih dulu ramai digunakan di masyarakat.

Berikut sejarah QR Code secara lengkap:

1994 - Kode QR Lahir di Jepang

Dunia sudah mengenal barcode yang terdiri dan garis horizontal dengan jarak dan panjang berbeda sebelum hadir QR Code. Garis-garis tersebut menjadikan informasi yang dapat mesin baca, seperti scanner barcode.

Akan tetapi, kelemahan kode batang ini hanya dapat menyimpan 20 digit data. Tentu saja hal ini membuat perusahaan harus menempelkan barcode dalam satu produk agar dapat memuat lebih banyak informasi. Karena dinilai kurang efektif, sehingga sebagai alternatif muncul kode baru yang bisa menampung 20 digit data lebih. Hal ini dirasakan oleh Denso Corp, yakni perusahaan suku cadang mobil atau anak perusahaan dari perusahaan Toyota Motor Corporation.

Lantas, mereka melakukan riset dan pengembangan untuk menyederhanakan alat komunikasi dalam sistem manajemen produksi Toyota. Denso menggunakan kode batang agar dapat melacak suku cadang mobil yang telah mereka kirim. Namun barcode hanya mampu mengonversi informasi hingga 20 karakter alfamerik saja, yakni berupa angka dan huruf.

Karena banyak informasi yang penting untuk direpresentasikan, seperti riwayat transportasi dan produksi, maka barcode yang dibutuhkan semakin banyak pula. Sehingga untuk membuat satu produk membutuhkan kurang lebih 10 barcode.

Hal tersebut dinilai kurang efisien sehingga Masahiro Hara, salah satu engineer di Denso Wave, yakni anak perusahaan Denso Corp., pada tahun 1992 mulai mencari alternatif untuk kode batang. Hara mulai mengembangkan kode baru yang bisa berisi informasi lebih banyak namun bisa dipindai secara efisien.

Karena barcode bersifat 1D dan harus memindai secara horizontal, ia pun mencoba membuat kode 2D. Kode dua dimensi dapat dipindai secara vertikal maupun horizontal, bahkan bisa di-scan dari berbagai arah.

Desain Terinspirasi Permainan Go Board

Masahiro Hara memperoleh ide untuk kode baru yang bisa dibaca oleh mesin ketika memainkan permainan Go Board atau papan Go. Game ini juga dikenal sebagai 'baduk' di Korea dan 'weiqi' di China, yakni permainan papan strategi untuk dua orang dari Tiongkok.

Papan Go ini dipenuhi batu putih dan hitam, apabila dilihat dari atas maka sekilas mirip QR code. Kemudian Hara memakai pola deteksi posisi tiga kotak hitam kecil yang ada di tiga sudut kotak.

Selanjutnya pola ini membentuk sudut berbentuk siku dari setiap orientasi pandang. Dengan menggunakan rasio area hitam dan putih paling sedikit dipakai pada barang cetakan adalah perbandingannya 1:1:3:1:1. Perbandingan tersebut menggambarkan rasio lebar area hitam dan juga putih dalam pola deteksi posisi.

Cara ini akan membuat orientasi kode bisa ditentukan terlepas dari sudut pemindaian, sehingga dapat berupa sudut manapun. Desain seperti inilah yang membuat QR code lebih cepat dan mudah dipindai oleh kamera atau mesin.

Setelah 1,5 tahun proyek pengembangan dimulai, maka dilakukan uji coba dan terdapat banyak kesalahan yang tak terhitung hingga berulang-ulang. Hingga pada akhirnya tahun 1994 QR code diperkenalkan.

Kotak dengan warna hitam dan putih ini dapat mewakili huruf A hingga Z, angka 0 hingga 9 dan juga karakter dalam aksara non-Latin, misalnya saja kanji Jepang. QR code mampu menyimpan informasi hingga 4.296 karakter, termasuk 7.089 digit atau 1.800 karakter kanji dalam satu kode QR. Kemudian QR Code terlihat lebih rumit ketika pengguna menambahkan data lebih banyak ke dalamnya.

Tak hanya menyimpan banyak informasi, namun kode ini juga bisa membaca 10 kali lebih cepat daripada kode lainnya. Hal inilah yang membuat teknologi ini dinamai Quick Response Code atau kode respon cepat.

Menariknya lagi, kode QR juga dinilai lebih reliabel. Hal tersebut karena masih tetap dapat berfungsi meskipun terjadi kerusakan hingga 30%.

2000 - Jadi Standar Global

QR code setelah debut dan dipakai dalam industri otomotif Jepang, menerima hampir semua sertifikasi standar institusi di Jepang dan global, termasuk ISO. QR code mendapat persetujuan sebagai standar dari AIM atau Automatic Identification Manufacturer dalam industri identifikasi otomatis.

Lalu pada tahun 1999 disetujui oleh Japan Industrial Standards sebagai kode 2D standar. Selain itu, dijadikan simbol 2D atau dua dimensi pada formulir transaksi standar EDI atau Asosiasi Produsen Otomotif Jepang.

Tak hanya itu, pada tahun 2000, kode QR disetujui sebagai salah satu standar internasionalnya oleh ISO. Saat aturan penggunaan ditetapkan dan distandarisasi kodenya, pemakaian kode QR ini semakin menyebar di seluruh dunia, bahkan di berbagai sektor kehidupan.

Salah satu hal yang mendorongnya banyak digunakan dan cepat berkembang adalah dapat digunakan dan dimodifikasi dengan bebas. Memang pemilik hak paten atas QR code adalah Denso Wave, namun pihaknya menghormati niat Masahiro Hara dan juga tim pengembang agar teknologi ini bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Dengan demikian, QR code bisa digunakan tanpa mengkhawatirkan biaya dan potensi masalah yang timbul. Sehingga bisa tumbuh menjadi kode publik yang bisa dimanfaatkan di seluruh dunia.

2002 - Rilis HP dengan Pembaca QR Code

Penggunaan kode QR menyebar luas di kalangan masyarakat umum pada tahun 2002 di Jepang. Salah satu yang mendorong hal tersebut adalah mulai dijualnya ponsel menggunakan fitur membaca QR code. Pelopornya adalah Sharp dengan ponsel besutannya, yakni Sharp J-SH09.

Selanjutnya, banyak pengembang yang meluncurkan aplikasi pihak ketiga pemindai QR code. Akan tetapi terobosan berikutnya adalah pada tahun 2017, ketika Apple merilis sistem operasi iOS 11 pada iPhone.

iOS 11 menjadi pioner yang membawa kecanggihan scan kode QR secara bawaan pada kamera iPhone. Sehingga pengguna tidak perlu mengunduh aplikasi scan QR code lagi menggunakan pihak ketiga. Kemudian Google juga tak mau ketinggalan, mereka menjalankan OS pada Android 8.0 dengan fitur scan kode QR di kamera.

Setelah dua pengusaha OS dunia tersebut merilis fitur scan kode QR bawaan pada kamera ponsel mereka, teknologi ini semakin populer di dunia. Di China, QR code ini banyak digunakan secara luas melalui aplikasi seperti WeChat dan Alipay. Mulai dari melakukan pembayaran hingga membayar taksi. Miliarder China sekaligus pendiri dari Alipay, Jack Ma, banyak yang menganggapnya sebagai pelopor penggunaan QR code untuk pembayaran.

QR code semakin populer di beberapa wilayah hingga mempunyai penyebutan tersendiri sebagai standar nasional pembayaran non-tunai. Seperti di Indonesia disebut 'QRIS', di India disebut 'UPI', di Brazil disebut "PIX QR' dan di Singapura disebut 'SGQR'.

Statistik Soal QR Code

Berdasarkan database SourceWeb, 10 negara yang melakukan scan QR code paling banyak pada tahun 2023 adalah sebagai berikut:

  • Amerika Serikat 38,17%
  • India 9,11%
  • Meksiko 3,90%
  • Prancis 3,86%
  • Spanyol 3,14%
  • Arab Saudi 2,75%
  • Turki 2,66%
  • Inggris 2,10%
  • Rusia 1,95%
  • Kanada 1,63%

Sesuai dengan laporan statistik QR TIGER, kode QR yang memuat informasi paling banyak adalah sebagai berikut:

  •  URL 47,68%
  • Berkas 23,71%
  • vCard 13,08%
  • Tautan di Bio (Media sosial) 3,40%
  • MP3 3,39%
  • Halaman arahan (HTML) 2,98%
  • Toko Aplikasi 1,17%
  • Formulir Google 1,02%
  • Tidak bisa 0,99%
  • Teks 0,71%

Komposisi Kode QR dan Fungsinya

Komposisi kode QR dan fungsinya antara lain sebagai berikut:

1. Grafis untuk Mendeteksi Posisi

QR Code menawarkan cara pemakaian cukup sederhana, karena untuk memindai kode bisa menggunakan smartphone. QR Code memiliki kotak hitam dan putih dengan ukuran cukup besar yang berada di tiga sudutnya. Fungsinya sebagai grafis pendeteksi posisi supaya dapat mengurangi kekeliruan pengaturan posisi.

Fungsi lain dari komponen ini adalah membantu proses pemindaian supaya berjalan lancar meskipun para pengguna memposisikan ponsel secara vertikal maupun horizontal. Untuk penempatan grafis pendeteksi posisi setiap kode QR tetap sama, akan tetapi ukurannya bervariasi.

2. Grafis Koreksi

Grafis koreksi mempunyai bentuk kotak, namun ukurannya lebih kecil daripada grafis yang berperan untuk mendeteksi posisi. Tugas grafis ini untuk meluruskan atau menyinkronkan QR Code yang pencetakannya di bidang dengan permukaan melengkung. Ukurannya akan lebih besar dengan proses sinkronisasi lebih lama pula apabila data yang disimpan semakin banyak.

3. Informasi Format

Informasi format merupakan komponen yang berperan mengoreksi kesalahan kode. Kemampuan koreksi kesalahannya semakin kuat apabila semakin tinggi levelnya.

Misalnya jika ada 100 data kata yang dikodekan, maka setengahnya (50) harus dikoreksi kesalahannya. Untuk perhitungannya akan membutuhkan dua kali lebih banyak data kata. Sehingga, 100 data akan dikalikan dua, yakni 200 data.

Jadi, 50 data harus dikoreksi dari keseluruhan total 200 data. Kemudian hasilnya jika dipresentasikan yakni 25%. Jumlah rasio ini dianalogikan dalam empat level, seperti berikut ini:

  • Level L bisa memperbaiki hingga 7% karakter
  • Level M bisa memperbaiki hingga 15% karakter
  • Kemudian Level Q bisa memperbaiki hingga 25% karakter
  • Level H bisa memperbaiki hingga 30% karakter

    4. Area Data dan Koreksi Kesalahan

Area data dan koreksi kesalahan merupakan tempat dimana seluruh data disimpan, termasuk area koreksi kerusakan pada kode QR. Meskipun kerusakannya hingga 30%, namun kode QR masih tetap bisa dipindai dan informasinya yang ditampilkan akurat.

5. Informasi Versi

Informasi versi merupakan komponen yang menunjukkan versi kode QR. Umumnya terdapat 40 versi QR Code yang berbeda-beda, namun versi 1 hingga 7 yang paling sering digunakan.

Setiap versi kode QR mempunyai empat modul lebih banyak, entah itu secara vertikal maupun horizontal daripada versi sebelumnya. Akan tetapi jumlah maksimum karakter input dan juga jumlah data hingga tingkat koreksi kesalahan sama. Jika data yang dimuat bertambah, kode dan simbolnya akan menjadi lebih besar.

Pemanfaatan Barcode Scanner

Teknologi QR code dan barcode sama-sama berkembang pesat dan menjadi bagian integral berbagai industri. Untuk barcode scanner sendiri terdiri dari berbagai jenis. Mulai dari laser scanner, imager scanner, CCD scanner hingga pen-type Scanner.

Laser scanner memiliki sinar laser untuk membaca barcode. Sedangkan imager scanner menggunakan kamera pada saat pengambilan gambar barcode dan mendekodenya.

Selanjutnya CCD atau Charge-Coupled Device scanner merupakan alat untuk membaca barcode dengan menggunakan sensor elektronik. Terakhir pen-type scanner memakai sensor optik yang digerakkan hingga melintasi barcode agar dapat membaca informasi.

Pemanfaatan barcode scanner ini untuk berbagai sektor industri, antara lain sebagai berikut:

1. Industri Manufaktur

Barcode scanner di industri manufaktur digunakan untuk melacak bahan baku, produk dan komponen lainnya. Adanya barcode scanner membantu perusahaan manufaktur dapat memantau proses produksi, memastikan setiap komponen yang dipakai sudah sesuai dan mengenalkan investasi lebih efisien.

2. Industri Ritel

Di industri ritel, kasir menggunakan barcode scanner ini untuk memproses transaksi, melacak inventaris hingga mengelola stok barang. Proses penjualan menjadi efisien dan lebih cepat dengan barcode scanner ini. Bahkan dapat membantu pengelolaan inventaris menjadi lebih baik.

3. Industri Pergudangan dan Logistik

Dalam industri logistik dan pergudangan, teknologi ini bermanfaat untuk melacak pergerakan barang. Kemudian untuk mengelola stok juga memastikan keakuratan pengiriman barang.

Adanya barcode scanner juga membantu mempercepat proses pengiriman dan penerimaan barang. Selain itu, memastikan barang yang telah dikirim sesuai dengan pesanan.

4. Pendidikan 

Di sektor pendidikan, barcode scanner dipakai sebagai bahan pembelajaran dan melacak buku di perpustakaan. Barcode scanner membantu perpustakaan mengelola koleksi buku dengan baik, memastikan ketersediaan buku selalu terdata dengan baik dan akurat serta memantau peminjaman dan pengembalian buku.

5. Sektor Kesehatan 

Barcode scanner di sektor kesehatan digunakan untuk melacak obat-obatan, catatan pasien dan peralatan medis. Rumah sakit dan klinik bisa memastikan obat yang diberikan kepada pasien sudah benar melalui barcode scanner ini. Selain itu, juga dapat memantau penggunaan peralatan medis lebih akurat.

6. Transportasi dan Logistik

Barcode scanner dalam industri transportasi dan logistik digunakan untuk melacak pengiriman dan penerimaan barang. Untuk paket dan barang yang dikirimkan akan mempunyai barcode unik yang bisa dipindai di setiap titik persinggahan. Hal ini memastikan bahwa barang secara real time dapat dilacak untuk meminimalkan risiko kesalahan pengiriman atau kehilangan.

7. Perbankan dan Keuangan

Barcode scanner di sektor perbankan dan keuangan digunakan untuk memproses cek, dokumen dan transaksi lainnya dengan akurat dan cepat. Contohnya untuk barcode pada dokumen keuangan bisa dipindai agar bisa mengambil informasi penting. Dengan Demikian, proses verifikasi dan pencatatan data lebih cepat.

8. Sektor Pemerintahan

Barcode scanner di sektor pemerintahan digunakan untuk mengelola surat, dokumen dan barang inventaris. Barcode ini bisa digunakan untuk dokumen resmi supaya mudah melacak pergerakan dokumen tersebut dalam sistem pemerintahan dan memastikan keasliannya.

Keuntungan Menggunakan Barcode Scanner

Pengaplikasian teknologi barcode sudah menyebar ke khalayak ramai dan pengaplikasiannya dapat menunjang berbagai macam usaha. Dengan barcode scanner untuk bisnis dapat meningkatkan keakuratan, efisiensi dan kecepatan.

Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan barcode scanner.

1. Akurasi Tinggi

Keuntungan menggunakan barcode scanner yang pertama adalah akurasinya tinggi dalam membaca dan juga mendekode informasi. Hal ini tentu saja akan mengurangi risiko human error yang sering terjadi dalam proses manual. Contohnya kesalahan pencatatan data atau pengetikan.

Teknologi barcode menawarkan cara realistik untuk informasi akurat. Dengan teknologi ini, mampu mengurangi berbagai kesalahan yang kemungkinan dilakukan ketika menginput informasi menggunakan sistem manual.

2. Penghematan Bisaya 

Meskipun untuk membeli dan mengimplementasikan sistem dengan barcode scanner membutuhkan biaya di awal, namun penggunaannya dalam jangka panjang dapat menghemat biaya operasional. Untuk memastikan investasi dapat memberikan pengembalian yang baik untuk jangka panjang, maka dapat melakukan analisis biaya dan manfaat.

Teknologi barcode ini ramah di kantong, sehingga memungkinkan pengguna memanfaatkan tanpa harus menghabiskan dana cukup besar. Bahkan untuk bisnis skala kecil pun mampu menggunakan teknologi yang satu ini.

Namun sebelum mengimplementasikan sistem barcode scanner ini, sebaiknya melakukan evaluasi kebutuhan dan juga skala bisnis. Sehingga dapat memilih jenis barcode scanner dengan sistem yang paling sesuai.

3. Efisiensi Waktu

Proses yang biasanya membutuhkan waktu lama, namun dengan barcode scanner dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Contohnya memindai barcode di kasir lebih cepat dibandingkan memasukkan harga barang secara manual. Selain proses transaksi yang cepat, bisa pula meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Adanya proses transaksi yang cepat ini dapat memastikan keakuratan data. Sehingga barcode scanner bisa meningkatkan layanan pelanggan. Karena pelanggan tak perlu lagi mengantri lama ketika di meja kasir, bahkan lebih yakin terkait harga yang dikenakan adalah benar. Barcode scanner ini bisa mengurangi antrian pelanggan di meja kasir, karena sebagian pelanggan pasti merasa tidak nyaman apabila harus mengantri terlalu lama.

4. Pengelolaan Inventaris Lebih Baik

Dengan mudah, bisnis dapat melacak inventaris lebih efisien dan akurat menggunakan barcode scanner. Pengelolaan persedian barang akan menjadi lebih baik dengan informasi real time terkait stok barang yang tersedia. Selain itu, dapat mengurangi risiko kelebihan stok maupun kehabisan stok.

Karena setiap produk mempunyai label barcode, maka bisa dimanfaatkan dalam software inventory agar pengelolaan ketersediaan barang lebih baik. Kegiatan masuk dan keluar barang di gudang dapat di-scan barcode, sehingga bisa terdata secara akurat.

5. User Friendly

Teknologi barcode scanner mudah dioperasikan, sehingga tak perlu training pekerja yang dapat membuang-buang biaya. Biaya untuk training pekerja untuk menggunakan alat ini bisa dialihkan hal lain yang dapat meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.

Masa Depan Barcode Scanner

Salah satu tantangan menggunakan barcode scanner adalah ketergantungan pada teknologi, terutama apabila terjadi masalah perangkat keras atau kegagalan sistem. Maka dari itu, pastikan adanya dukungan sistem cadangan dan dukungan teknis terbaik untuk membantu masalah ini.

Kemudian lakukan pemeliharaan secara rutin dan perbarui sistem barcode scanner berkala. Hal ini dapat memastikan sistem dalam kondisi optimal dan mampu mengatasi berbagai tantangan teknologi yang kemungkinan terjadi.

Teknologi barcode scanner sangat menjanjikan karena terus melakukan peningkatan dan berbagai inovasi. Beberapa tren di masa depan yang dapat diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan Kode QR

Penggunaan QR code dapat menyimpan lebih banyak informasi dibandingkan dengan barcode tsisinoal. Pemakaian kode QR ini semakin populer dan banyak aplikasi yang memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan.

2. Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin

AI atau kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin bisa meningkatkan kemampuan barcode scanner dalam banyak cara. Contohnya, AI bisa dipakai untuk mengenali pola penggunaan, meningkatkan akurasi pembacaan barcode dan memberikan rekomendasi pengelolaan inventaris. Kemudian teknologi ini juga bisa membantu mendeteksi dan juga mencegah kesalahan atau dalam proses pemindaian.

3. Teknologi Augmented Reality (AR)

AR atau Augmented Reality menawarkan cara baru untuk berinteraksi dan memvisualisasikan dengan data barcode. Perangkat AR yang dapat digunakan seperti kacamata pintar untuk melihat informasi tambahan terkait barcode dalam tampilan visual real time.

Hal ini juga sangat bermanfaat dalam industri seperti logistik dan manufaktur. Para pekerja bisa melihat informasi terkait produk atau industri perakitan secara langsung di jalur produksi.

4. Integrasi dengan IoT

IoT atau Internet of Things mermungkainan perangkat terhubung atau berkomunikasi antara satu sama lain. Integrasi antara Iot dan barcode scanner memberikan manfaat besar untuk pengelolaan inventaris lebih cerdas, pelacakan barang secara real-time dan otomatisasi proses logistik. Contohnya, barcode scanner terhubung dengan sistem IoT memungkinkan untuk mengirim data langsung ke cloud. Hal ini membuat manajemen inventaris lebih akurat dan efisien.

5. Pengembangan Scanner Multifungsi

Kita dapat mengharapkan pengembangan barcode scanner yang serbaguna di masa depan. Jadi tidak hanya membaca barcode saja, melainkan melakukan berbagai tugas lain seperti mendeteksi cacat, memeriksa kualitas produk dan mengukur dimensi dan berat barang. Sarana ini akan menggabungkan berbagai fungsi cukup dalam satu perangkat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan peralatan tambahan.

6. Standar dan Regulasi Lebih Ketat

Penggunaan barcode scanner di berbagai industri yang semakin meningkat, harapannya terdapat standar dan juga regulasi ketat. Hal tersebut untuk memastikan keandalan dan keamanan sistem barcode. Selain menciptakan ekosistem lebih baik, para pengguna juga lebih aman.

Masa depan barcode scanner ini menjanjikan dengan beragam peningkatan inovasi. Hal ini akan memberikan manfaat besar untuk berbagai industri berkat teknologi seperti QR code AR, IoT, AI dan scanner multifungsi.

Penyedia Barcode Scanner Terbaik

PT Kahar Duta Sarana (KDS) merupakan salah satu penyedia barcode scanner terbaik. Perusahaan ini berdiri tanggal 16 Februari 1979 dan dimiliki serta dikelola murni oleh swasta. Pendirinya adalah Bapak H. Koendjono Harjadi.

Awal mula berdirinya perusahaan ini dari sebuah misi untuk menjadi perusahaan profesional dan kompeten. Seiring berjalannya waktu, KDS tumbuh pesat dan menjadi perusahaan yang dapat menghasilkan dan menghadirkan produk dengan kualitas tinggi di bidang Label dan Auto ID.

Selain menghadirkan produk di bidang Label dan Auto ID, perusahaan juga mempunyai berbagai fokus bisnis. Mulai dari Retail Solutions, Enterprise Solutions, Industrial Solutions hingga Property Development.

Perusahaan yang mempunyai lebih dari 400 karyawan ini telah tersertifikasi ISO 9001 Manajemen Mutu sejak tahun 2005. Sertifikasi ini diberikan Perusahaan Sertifikasi Internasional bernama BVQI, saat ini bernama BVC atau Bureau Veritas Certification. Sertifikasi ini terus KDS pertahankan dengan melakukan berbagai penyempurnaan sistem ISO 9001. Pada akhirnya KDS mendapatkan sertifikat ISO 9001: 2015 dari badan sertifikasi yang sama tahun 2017.

Selain ISO 9001, sertifikat penghargaan lainnya sejak tahun 2017 berasal dari Toyota. Diantaranya adalah some of the Award are Vendor Award 2015 for Best of Printing, Toyota Vendor from 2015, Vendor Award 2017 for Best Goods & Material Vendor in March 30th 2017, Uniform & Office Supply in June 16th 2015, Vendor Award 2018 for Gold Level Company in April 12th 2018 dan Vendor Award 2018 for Best Goods & Material Vendor in April 12th 2018.

Dengan pengalaman dan penerapan operasional yang terbaik selama 40 tahun lebih, KDS selalu memastikan kualitas dan pengiriman kepada pelanggan tepat waktu. KDS juga mendedikasikan perusahaan menjadi perusahaan solusi Label dan Auto ID terbaik di tanah air yang sesuai dengan komitmen untuk menjadi bagian dari pelanggan. Layanan one stop solution untuk seluruh produk Label dan Auto ID bisa kustomisasi sesuai dengan kebutuhan para pelanggan.

Untuk sales & factory PT Kahar Duta Sarana ini berada Jl. Raya Poncol Susukan No.10, RT.1/RW.7, Kecamatan Ciracas, Pasar Rebo, East Jakarta City, Jakarta 13750. Kemudian agar tersambung dengan customer service dapat menghubungi nomor 021-8711-266.

Kesimpulan

Barcode scanner merupakan alat yang berfungsi penting dalam banyak industri, mulai dari ritel, logistik, manufaktur, kesehatan, perbankan, pendidikan hingga sektor pemerintahan. Teknologi ini membantu mengurangi kesalahan, meningkatkan efisiensi dan mengelola inventaris dengan baik.

Penggunaan barcode scanner ini memberikan akurasi tinggi, penghematan biaya, efisiensi waktu, peningkatan layanan pelanggan hingga pengelolaan inventaris lebih baik. Dengan berbagai informasi dan peningkatan secara terus-menerus, masa depan barcode scanner ini menjanjikan.

Tak heran jika barcode scanner menjadi alat esensial di dunia industri dan bisnis. Sebab, alat ini menawarkan berbagai kelebihan dan potensi. Untuk bisnis, alat ini dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi kesalahan dan juga memberikan pelayanan lebih baik kepada pelanggan.

Bagi para pemilik bisnis, profesional kesehatan, manajer logistik atau pekerja di sektor lain, barcode scanner ini memberikan keuntungan signifikan. Barcode scanner dapat membantu mencapai tujuan bisnis dan operasional yang lebih efektif.

Kahar Duta Sarana

Alamat : Jl. Raya Poncol Susukan No.10, RT.1/RW.7, Ciracas, Pasar Rebo, East Jakarta City, Jakarta 13750

Telephone / WhatsAPP : 021-8711-266 / +62 811-1766-900

Email: e-sales@kahar.co.id

Website : https://kdslabel.co.id/

 

FAQ

1. 5 menit mengenal barcode scanner: Hemat 30 jam kerja per bulan, mengapa demikian?

Barcode scanner merupakan alat elektronik yang berfungsi membaca dan mendekode informasi yang terkandung dalam barcode. Alat ini dapat mempercepat proses transaksi, mengurangi kesalahan manusia hingga melacak inventaris. Bahkan jenisnya terus berkembang dan banyak inovasi, salah satunya adalah jenis 2D atau dua dimensi, yakni QR code.

2. Apa perbedaan barcode scanner dan QR Code?

Perbedaan antara barcode scanner dan QR code terletak pada dimensi, kapasitas data serta kecepatan dan kemudahan dalam penggunaannya. Untuk barcode representasi data hanya satu dimensi, sedangkan kode QR dua dimensi.

Kemudian barcode dapat menyimpan sejumlah kecil data, sedangkan QR code bisa menyimpan data jauh lebih banyak. Terkait kecepatan dan kemudahan dalam penggunaan, untuk barcode scanner lebih cepat membaca data daripada QR code karena hanya perlu membaca data satu arah. Akan tetapi kode QR lebih fleksibel ketika membaca data, karena bisa membaca kode dari berbagai sudut.

3. Apa saja keuntungan menggunakan barcode scanner?

  • Akurasi tinggi
  • Penghematan biaya
  • Efisiensi waktu
  • Pengelolaan inventaris lebih baik
  • User friendly


    4. Apa saja jenis-jenis dari barcode scanner?

Beberapa jenis barcode scanner yang sering digunakan adalah laser scanner, imager scanner, pen-type scanner dan CCD (Charge-Coupled Device) scanner. Untuk masing-masing jenisnya mempunyai kelebihan dan aplikasi berbeda yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari pengguna.



 

 

show-images-about-6

Meningkatkan level kehidupan - inilah KDS sebenarnya dan tujuan yang kami lakukan selama ini. Kami menempatkan diri kami untuk selalu meningkatkan kemampuan kami. Secara bersama-sama, keseluruh bisnis Label, dengan antusiasme untuk melahirkan ide baru.

show-images-about-6
banner

Kahar Duta Sarana Group

Selengkapnya

One Stop Solutions adalah kunci dari segalanya. KDS mampu memberikan dan mensupport bisnis anda dengan solusi terbaik dan dapat terkustomisasi sesuai kebutuhan dan keinginan agar bisnis anda dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dari biasanya.