background
background
Thursday, 2 January 2025 Artikel

5 Kesalahan Umum dalam Pembuatan Label Barcode

Pembuatan label barcode mungkin terlihat sederhana, tetapi kesalahan kecil dapat berdampak besar. Barcode yang tidak dapat dipindai atau sulit terbaca oleh perangkat scanner sering menjadi penyebab utama gangguan dalam sistem logistik, inventaris, dan penjualan. 

Kesalahan seperti ini akan menghambat alur kerja dan meningkatkan biaya akibat keharusan mencetak ulang label atau memperbaiki sistem. Agar dapat menghindari masalah tersebut, maka Anda harus memahami kesalahan umum yang sering terjadi dalam pembuatan label. 

Dengan mengetahui kesalahan umum dan cara mencegah kesalahan ini, Anda dapat memastikan barcode berfungsi secara optimal, mendukung operasional, dan memberikan dampak terbaik untuk kebutuhan bisnis.

Kesalahan Umum Pembuatan Label Barcode

Barcode adalah elemen penting dalam berbagai industri untuk mengelola inventaris, melacak produk, dan mempercepat transaksi. Namun efektivitas barcode sangat bergantung pada kualitas pembuatan labelnya. 

Kesalahan dalam desain, bahan, atau penempatan dapat menyebabkan label sulit dipindai, mengganggu proses operasional, dan bisa merugikan perusahaan. Anda harus tahu apa saja jenis kesalahan umum yang sering terjadi dan solusi untuk mengatasinya berikut ini.

 

1. Menggunakan ukuran barcode tidak sesuai standar 

 

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menggunakan ukuran label barcode tidak sesuai dengan standar can. Ukuran terlalu kecil atau terlalu besar dapat menyulitkan perangkat scanner dalam membaca data. 

Kesalahan ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman tentang persyaratan scanner yang dipakai. Scanner memiliki toleransi tertentu terhadap ukuran dan jarak antar garis pada barcode. 

Jika ukuran terlalu kecil, scanner tidak dapat menangkap detailnya dengan jelas. Sebaliknya, jika ukurannya terlalu besar maka dapat mempengaruhi akurasi pemindaian, terutama jika garis-garisnya tidak dicetak dengan presisi.

Solusinya adalah memahami standar ukuran yang sesuai untuk produk dan scanner yang digunakan. Standar seperti UPC atau Universal Product Code dan EAN atau European Article Number perlu diperhatikan jika Anda ingin mendapat ukuran label barcode terbaik.

Sebelum mencetak, lakukan pengujian pada barcode menggunakan scanner yang dimiliki. Pastikan labelnya dapat dipindai dari jarak dekat maupun jauh, sesuai kebutuhan aplikasi. Hal ini membantu memastikan barcode berfungsi baik dalam berbagai kondisi operasional.

Coba gunakan juga perangkat lunak desain barcode yang memudahkan mengatur ukuran dengan presisi. Perangkat lunak ini biasanya dilengkapi fitur validasi untuk memastikan barcode sesuai dengan standar pemindaian.

 

2. Memilih bahan label yang tidak tahan terhadap lingkungan penggunaan

 

Bahan label barcode yang tidak sesuai dengan lingkungan penggunaan seringkali menjadi penyebab kerusakan. Misalnya, label yang dipakai di lingkungan dengan suhu tinggi, kelembapan, atau paparan sinar matahari langsung bisa cepat rusak atau tidak terbaca.

Kesalahan ini biasanya terjadi karena kurangnya analisis kebutuhan lingkungan sebelum memilih bahan label. Banyak perusahaan memilih bahan lebih murah tanpa memikirkan kondisi penggunaan, sehingga meningkatkan biaya karena harus mencetak ulang label.

Agar dapat mengatasi masalah ini, penting untuk memilih bahan label sesuai dengan kondisi lingkungan. Misalnya, gunakan bahan tahan air seperti polyester untuk lingkungan lembab atau bahan tahan panas untuk lingkungan dengan suhu ekstrem. 

Pastikan juga tinta yang digunakan tahan terhadap gesekan dan tidak mudah luntur. Anda juga bisa memakai pelindung tambahan, seperti laminasi untuk melindungi label barcode dari kerusakan fisik.

Laminasi dapat melindungi barcode dan memperpanjang masa pakai, terutama untuk produk yang memerlukan waktu penyimpanan lama. Selain itu, lakukan uji coba dengan meletakkan label di lingkungan sebenarnya sebelum mencetak dalam jumlah besar. 

Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa bahan labelnya dapat bertahan dalam kondisi nyata dan barcode tetap dapat dipindai dengan baik saat dibutuhkan.

 

3. Desain barcode tidak memenuhi syarat quiet zone

 

Quiet zone adalah area kosong di sekitar label barcode yang diperlukan untuk memastikan scanner dapat membaca data dengan akurat. Kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak menyediakan quiet zone, sehingga scanner sulit mendeteksi awal dan akhir barcode.

Masalah ini sering disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pentingnya quiet zone atau penggunaan perangkat lunak desain yang tidak menyediakan panduan standar. Akibatnya, barcode yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi teknis dan sulit dipindai.

Solusi pertama adalah pahami persyaratan quiet zone untuk setiap jenis barcode. Biasanya, quiet zone harus berukuran minimal 10 kali lebar elemen terkecil pada barcode. Pastikan desain label barcode mencakup area ini tanpa ada elemen visual lain yang mengganggu.

Gunakan perangkat lunak desain label produk profesional yang memberi panduan tentang ukuran quiet zone. Beberapa perangkat lunak sudah memiliki fitur otomatis untuk menambahkan quiet zone sesuai standar, sehingga risiko kesalahan dapat diminimalkan.

Lakukan pengujian pemindaian pada label yang sudah didesain. Pastikan barcode dapat dibaca oleh berbagai jenis scanner, termasuk scanner dengan tingkat sensitivitas rendah. Hal ini akan memastikan barcode Anda berfungsi dengan baik kapan saja saat dibutuhkan.

 

4. Warna atau kontras yang menghambat pembacaan scanner

 

Kesalahan lain yang sering terjadi adalah memilih warna atau kontras yang tidak mendukung pembacaan label barcode. Label dengan latar belakang dan garis tidak kontras, seperti garis merah pada latar putih pasti sulit terbaca oleh scanner, terutama yang memakai laser.

Hal ini biasanya terjadi karena keinginan untuk menciptakan desain estetis tanpa memperhatikan aspek teknis. Meskipun warna penting untuk branding produk pada bisnis Anda, namun prioritas utama harus tetap pada fungsi barcodenya.

Solusinya adalah memakai kombinasi warna dengan kontras tinggi, seperti garis hitam pada latar putih. Solusi ini merupakan standar terbaik untuk scanner. Jika memakai warna lain, pastikan warna garis lebih gelap daripada latar belakang agar scanner dapat membaca.

Sebaiknya hindari juga penggunaan bahan reflektif atau glossy, karena dapat memantulkan cahaya dan mengganggu pembacaan label barcode. Sebaiknya gunakan bahan matte yang meminimalkan pantulan cahaya dan meningkatkan kejelasan cetakan.

Lakukan uji coba dengan berbagai jenis scanner untuk memastikan barcode dapat dibaca dengan baik, terlepas dari warna atau bahan yang digunakan. Pengujian ini akan membantu Anda menemukan kombinasi warna yang estetis tetapi tetap fungsional.

 

5. Penempatan barcode pada lokasi yang sulit terbaca

 

Lokasi label barcode pada produk sangat mempengaruhi kemudahan pemindaian. Kesalahan umum adalah menempatkan barcode di area yang melengkung, tersembunyi, atau sulit dijangkau oleh scanner, misalnya di bagian bawah produk yang sering terhalang.

Kesalahan ini sering disebabkan oleh kurangnya koordinasi antara tim desain dan operasional. Akibatnya, label yang terlihat baik secara estetis ternyata sulit dibaca oleh scanner, sehingga dapat menghambat proses logistik atau penjualan.

Solusi pertama yang bisa Anda lakukan adalah memilih lokasi datar dan mudah diakses. Sebaiknya barcode ditempatkan di bagian belakang atau samping produk, sehingga scanner dapat mendeteksi dengan mudah dan membaca data tanpa hambatan.

Untuk produk dengan permukaan melengkung, seperti botol, pastikan barcodenya dicetak dengan ukuran dan orientasi sesuai. Pilihan lain adalah menggunakan bahan label barcode fleksibel agar labelnya tetap terbaca meskipun ditempelkan pada permukaan melengkung.

Lakukan juga uji coba pemindaian label pada produk dalam berbagai kondisi, termasuk saat produk dalam kemasan atau susunan tumpukan. Dengan pengujian ini, Anda dapat memastikan barcode tetap terbaca dengan baik.

Kesalahan memang bisa saja terjadi, namun dengan memahami bagaimana solusinya Anda pasti bisa mengatasi masalah pada barcode secara langsung, sehingga produknya bisa langsung digunakan sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Kesalahan Pengolahan Data Scanner Label Barcode

Selain kesalahan dalam pembuatan label, ada juga kesalahan pengolahan data scanner. Pengolahan data dari scanner barcode merupakan langkah penting dalam berbagai proses bisnis, mulai dari manajemen inventaris hingga transaksi penjualan. 

Namun meskipun teknologi barcode dirancang untuk meningkatkan efisiensi, kesalahan dalam pengolahan data masih sering terjadi. Masalah ini dapat memperlambat alur kerja dan menyebabkan ketidakakuratan data sehingga berdampak pada keputusan operasional. 

Memahami kesalahan umum dalam pengolahan data scanner label adalah langkah penting untuk meningkatkan keandalan sistem dan memastikan kelancaran bisnis. Berikut beberapa kesalahan umumnya.

 

1. Salah input data manual

 

Kesalahan input data manual menjadi salah satu masalah umum yang sering terjadi dalam pengolahan data dari scanner label barcode. Meskipun barcode dirancang untuk meminimalkan kesalahan, banyak yang masih mengandalkan pengisian data secara manual. 

Kesalahan ini biasanya muncul saat operator salah memasukkan informasi seperti nama produk, harga, atau kode produk ke dalam sistem. Selain itu, human error sering diperparah oleh kelelahan, terutama dalam lingkungan kerja yang butuh volume input data tinggi. 

Operator bisa saja tidak menyadari kesalahan kecil, seperti angka atau huruf yang tertukar, sehingga data yang dihasilkan tidak akurat. Kesalahan ini dapat menyebabkan kerugian besar dalam inventaris atau kesalahan laporan keuangan.

Faktor lainnya adalah kurangnya pelatihan atau briefing kepada operator yang bertugas. Jika operator tidak sepenuhnya memahami struktur data atau format, kemungkinan terjadinya kesalahan input data pada label barcode akan semakin tinggi. 

Kesalahan manual juga sering disebabkan oleh ketergantungan pada prosedur manual meskipun perangkat otomatis sudah tersedia. Banyak perusahaan masih memverifikasi data hasil pemindaian secara manual karena ketidakpercayaan pada akurasi sistem barcode.

Dampak dari kesalahan input manual tidak hanya pada data itu sendiri tetapi juga pada proses yang bergantung pada data tersebut. Misalnya, kesalahan input harga produk dapat mempengaruhi laporan penjualan, sehingga merugikan pelanggan dan perusahaan.

 

2. Kompatibilitas sistemnya kurang baik

 

Ketidakcocokan antara sistem scanner dengan perangkat lunak atau perangkat keras lain juga merupakan kesalahan umum yang sering terjadi. Kompatibilitas buruk dapat mengakibatkan data tidak terbaca atau hilang saat dipindahkan dari scanner ke sistem.

Kesalahan ini sering terjadi karena perusahaan menggunakan perangkat scanner berbeda dari spesifikasi perangkat lunak manajemen data yang dimiliki. Misalnya, scanner label barcode dengan format data tertentu tidak kompatibel dengan sistem ERP.

Selain itu, integrasi yang buruk antara perangkat scanner dan jaringan perusahaan juga bisa menjadi sumber masalah. Scanner yang tidak terhubung dengan server atau perangkat penyimpanan data bisa menyebabkan keterlambatan atau kesalahan dalam pembaruan data. 

Perangkat lunak usang yang tidak mendukung pembaruan teknologi barcode scanner terkini juga bisa jadi akar masalah kompatibilitas. Banyak perusahaan yang tidak sadar bahwa sistem memerlukan pembaruan untuk menyesuaikan dengan format fitur scanner modern.

Masalah kompatibilitas juga dapat disebabkan oleh perbedaan standar internasional. Misalnya, barcode yang dibuat dengan standar EAN-13 mungkin tidak dapat terbaca oleh perangkat yang hanya mendukung standar UPC-A. 

 

3. Salah pengaturan pada scanner

 

Kesalahan dalam pengaturan scanner sering menjadi penyebab utama data yang dipindai tidak sesuai atau tidak terbaca. Banyak perusahaan tidak memberi perhatian cukup pada konfigurasi awal perangkat, sehingga scanner label barcode tidak berfungsi dengan baik.

Salah satu pengaturan yang sering diabaikan adalah mode pemindaian. Beberapa scanner memiliki pengaturan untuk membaca barcode 1D, 2D, atau QR code, lalu jika pengaturan tidak sesuai dengan jenis barcode yang digunakan, hasil pemindaian akan salah atau gagal.

Kepekaan sensor scanner juga sering menjadi masalah. Pengaturan kepekaan yang terlalu rendah dapat membuat scanner gagal membaca barcode dengan garis tipis atau pudar. Tapi, kepekaan terlalu tinggi dapat menyebabkan scanner menangkap data tidak relevan.

Pengaturan konektivitas juga bisa menjadi sumber kesalahan. Misalnya, jika scanner label barcode dikonfigurasi untuk transfer data melalui jaringan nirkabel tetapi sinyal tidak stabil, data bisa hilang atau tidak lengkap saat diterima oleh sistem. 

Hal ini sering kali diabaikan karena dianggap sebagai masalah teknis minor, padahal dampaknya signifikan. Itu sebabnya Anda perlu memahami bagaimana pengaturan yang benar pada scanner.

Kesalahan pengaturan juga sering terjadi dalam memilih format output data. Scanner biasanya dapat dikonfigurasi untuk menghasilkan berbagai format, seperti teks, CSV, atau XML. Jika format output tidak sesuai, data hasil pemindaian mungkin tidak dapat diproses.

 

4. Lingkungan kerjanya kurang mendukung

 

Lingkungan kerja tidak mendukung adalah faktor yang sering diabaikan dalam pengolahan data scanner label barcode. Lingkungan tidak ideal, seperti pencahayaan buruk, suhu ekstrim, atau area kerja berantakan dapat mempengaruhi kinerja scanner dan akurasi data.

Pencahayaan kurang memadai dapat menyebabkan scanner gagal membaca barcode dengan benar. Scanner laser atau Charge Coupled Device sangat sensitif terhadap cahaya. Jika cahaya terlalu redup atau terlalu terang maka kemampuan scanner akan agak terganggu.

Suhu lingkungan ekstrim juga dapat memengaruhi perangkat scanner. Scanner yang digunakan di lingkungan dengan suhu terlalu panas atau dingin sering mengalami kerusakan internal atau malfungsi, sehingga data hasil pemindaian menjadi tidak akurat atau hilang.

Kondisi fisik area kerja berantakan juga menjadi penyebab umum kesalahan. Scanner label barcode yang diletakkan di area kotor atau lembab berisiko terpapar debu atau cairan yang dapat merusak sensor.

Lingkungan kerja bising atau sibuk juga dapat mengurangi konsentrasi operator, sehingga lebih rentan melakukan kesalahan saat mengolah data. Kesalahan ini dapat mempengaruhi efisiensi pemindaian dan meningkatkan risiko kesalahan input data di tahap selanjutnya.

Solusi Kesalahan Pengolahan Data Scanner Label Barcode

Pengolahan data scanner label yang baik penting dilakukan untuk memastikan keakuratan data, mulai dari data inventaris hingga transaksi penjualan. Namun, kesalahan dalam pengolahan data masih sering terjadi.

Namun jangan khawatir, karena ada solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi kesalahan-kesalahan ini, sehingga proses pemindaian bisa lebih efektif dan mengurangi potensi kesalahan

 

1. Gunakan sistem input data otomatis

 

Salah satu cara mengurangi kesalahan pengolahan data label barcode adalah dengan menggantikan input manual dengan sistem input data otomatis. Sistem otomatis mengurangi potensi human error, karena data yang dipindai langsung terintegrasi ke dalam sistem.

Dengan menggunakan perangkat lunak kompatibel dengan scanner barcode, data dapat langsung diproses, diterjemahkan, dan disimpan ke dalam sistem manajemen data. Sistem otomatis ini memungkinkan pemindaian dilakukan secara langsung dan instan.

Penerapan sistem otomatis ini juga memungkinkan integrasi lebih baik antara berbagai perangkat dalam lingkungan kerja. Misalnya, sistem manajemen inventaris dapat langsung terhubung dengan perangkat scanner untuk memperbarui jumlah stok barang.

 

2. Gunakan scanner yang sesuai

 

Penggunaan scanner yang sesuai sangat penting untuk memastikan data yang dipindai akurat dan terbaca dengan baik. Tidak semua scanner cocok untuk semua label barcode. Oleh karena itu, penting memilih scanner sesuai dengan kebutuhan spesifik. 

Misalnya, jika Anda bekerja memakai barcode 2D atau QR code, pastikan scanner terpilih dapat mendukung teknologi pemindaian tersebut. Scanner yang tepat akan memiliki fitur-fitur terbaik untuk membaca barcode dengan berbagai ukuran dan kualitas cetakan. 

Pastikan juga scanner yang digunakan memiliki spesifikasi sesuai dengan kecepatan dan volume pemindaian. Misalnya, di tempat dengan volume pemindaian tinggi seperti di gudang atau kasir, pilih scanner dengan kemampuan pemindaian cepat dan akurat.

 

3. Periksa pengaturan pada scanner

 

Solusi penting lainnya dalam mengatasi kesalahan pengolahan data adalah memastikan pengaturan scannernya sudah benar. Terkadang pengaturan default pada scanner tidak sesuai dengan kebutuhan operasional, sehingga scanner gagal membaca barcode nya.

Anda bisa memeriksa pengaturan seperti resolusi pemindaian, mode pemindaian, serta pengaturan sensitivitas scanner. Kepekaan terlalu rendah dapat mengakibatkan scanner tidak membaca barcode dengan jelas, begitu juga sebaliknya. 

Lakukan juga pengujian secara berkala untuk memverifikasi bahwa pengaturan scanner tetap optimal. Proses ini penting terutama jika ada perubahan dalam jenis barcode atau perangkat keras yang digunakan.

 

4. Letakkan scanner di area cukup cahaya

 

Lingkungan tempat scanner digunakan berperan dalam kualitas pemindaian data. Scanner label barcode sangat sensitif terhadap kondisi pencahayaan. Jika pencahayaan tidak memadai maka dapat menyebabkan scanner kesulitan membaca barcode. 

Oleh karena itu, pastikan scanner diletakkan di area cukup cahaya agar pemindaian dapat dilakukan. Pencahayaan terlalu redup atau terlalu terang dapat mengganggu kemampuan scanner dalam menangkap garis-garis pada barcode. Pastikan pencahayaan merata.

Pastikan juga area pemindaian bebas dari pantulan yang dapat mengganggu scan. Pencahayaan berlebihan atau cahaya dari jendela yang masuk langsung ke scanner bisa menyebabkan gangguan visual sehingga menghambat proses pemindaian. Dengan pencahayaan tepat dan tempat yang mendukung, proses pemindaian barcode dapat dilakukan dengan lebih lancar dan akurat.

Kesimpulan

Kesalahan dalam pembuatan label barcode dapat berdampak besar pada perusahaan, mulai dari kesalahan pemindaian data sampai gangguan dalam alur distribusi barang. Beberapa kesalahan umum meliputi penggunaan ukuran barcode tidak sesuai standar dan lainnya.

Agar dapat menghindari kesalahan-kesalahan tersebut, penting bagi perusahaan untuk mengoptimalkan setiap aspek pembuatan label, mulai dari pemilihan ukuran dan bahan yang tepat serta desain memenuhi standar teknis dan penempatan strategis. 

Dengan memperhatikan hal tersebut, perusahaan dapat meningkatkan kemajuan bisnis dan mengurangi risiko kesalahan yang dapat merugikan. Salah satu solusi terbaik untuk memastikan pembuatannya sesuai standar adalah dengan bekerja sama dengan penyedia jasa berpengalaman dan ahli di bidang ini. PT. Kahar Duta Sarana adalah mitra terbaik untuk Anda.

Kami memiliki berbagai layanan pembuatan label yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan Anda. Dengan menggunakan jasa PT. Kahar Duta Sarana, Anda akan mendapat barcode berkualitas tinggi.

Kami siap membantu Anda menghindari kesalahan umum dalam pembuatan label dan memastikan bisnis berjalan lebih lancar, efisien, dan bebas hambatan. Hubungi kami untuk konsultasi di 021-8711-266 atau kunjungi Jl. Raya Poncol Susukan No.10, RT.1/RW.7, Ciracas, Pasar Rebo, East Jakarta City, Jakarta 13750 dan temukan solusi terbaik bagi kebutuhan label barcode Anda.

Kahar Duta Sarana

Alamat : Jl. Raya Poncol Susukan No.10, RT.1/RW.7, Ciracas, Pasar Rebo, East Jakarta City, Jakarta 13750

Telephone / WhatsAPP : 021-8711-266 / +62 811-1766-900

Email: e-sales@kahar.co.id

Website : https://kdslabel.co.id/

 

FAQ

 

  • Apa saja kesalahan umum pembuatan label barcode?

 

  • menggunakan ukuran barcode tidak sesuai standar
  • memilih bahan label yang tidak tahan terhadap lingkungan penggunaan
  • desain barcode tidak memenuhi syarat quiet zona
  • warna atau kontras yang menghambat pembacaan scanner
  • penempatan barcode pada lokasi yang sulit terbaca

 

  • Apa saja kesalahan pengolahan label?

 

Kesalahan yang umum dilakukan adalah input data manual, kompatibilitas sistemnya kurang baik, salah pengaturan pada scanner dan lingkungan kerjanya kurang mendukung.

 

  • Bagaimana solusi mengatasi kesalahan pengolahan label?

 

Solusinya adalah menggunakan sistem input data otomatis, menggunakan scanner yang sesuai, memeriksa pengaturan pada scanner dan meletakkan scanner label barcode di area cukup cahaya.

 

show-images-about-6

Meningkatkan level kehidupan - inilah KDS sebenarnya dan tujuan yang kami lakukan selama ini. Kami menempatkan diri kami untuk selalu meningkatkan kemampuan kami. Secara bersama-sama, keseluruh bisnis Label, dengan antusiasme untuk melahirkan ide baru.

show-images-about-6
banner

Kahar Duta Sarana Group

Selengkapnya

One Stop Solutions adalah kunci dari segalanya. KDS mampu memberikan dan mensupport bisnis anda dengan solusi terbaik dan dapat terkustomisasi sesuai kebutuhan dan keinginan agar bisnis anda dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dari biasanya.